KARYAKU UNTUK ALMAMATER DAN INDONESIA
Ditulis
oleh
NUATI
NURKHASANAH
Fakultas
Peternakan
Duta
Baca Soedirman 2016
Setelah saya
selesai kuliah di Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman dan
menjadi seorang sarjana peternakan, saya inginsukses di bidang peternakan. Saya
sangat mendukung program pemerintah tentang swasembada pangan. Saya sangat
berharap Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri tanpa harus impor
pangan dari luar negeri dengan adanya program swasembada pangan. Targetnya
adalah Indonesia mampu menjadi negara swasembada pada tahun 2030. Saya ingin
membantu pemerintah mewujudkan Indonesia swasembada pangan tahun 2030 di bidang
peternakan.
Untuk
mewujudkannya, saya akan memulai dari awal dalam membentuk sebuah peternakan.
Pertama saya akan mendirikan sebuah peternakan ayam pedaging. Kemudian setelah
peternakan ayam saya telah berkembang dan memiliki dana yang cukup, saya akan
mencoba ke peternakan yang membutuhkan modal lebih besar yaitu peternakan sapi.
Entah sapi perah maupun sapi pedaging.
Setelah saya
berhasil dengan peternakan saya, saya ingin menjadikan desa saya sebagai desa
ternak yang majudan menjadi salah satu ikon peternakan di Indonesia. Hal ini
merupakan langkah awal saya untuk mengurangi impor daging dan mendorong
produksi daging lokal.Beberapa tahun yang lalu desa saya merupakan desa ternak
yang cukup maju. Hampir setiap kepala keluarga memiliki ternak, entah sapi,
kambing, bebek maupun ayam. Namun, beberapa tahun belakangan industri ternak
yang ada di desa saya seperti mati. Awalnya desa saya memiliki sebuah kelompok
ternak yang bernama “Kelompok Tani Ternak Wanasari” dan memiliki sebuah
peternakan kelompok. Di peternakan kelompok tersebut, para anggotanya saling
bekerja sama untuk meningkatkan hasil ternak yang bermutu tinggi. Namun
dikarenakan minimnya pengetahuan mereka tentang cara beternak yang benar
kelompok ini hanya bertahan beberapa tahun saja dan anggotanya memutuskan untuk
kembali menjadi peternak secara perorangan.
Sangat
disayangkan karena melihat dari keadaan desa saya yang cocok untuk dijadikan
lahan peternakan tidak dimanfaatkan dan dibiarkan begitu saja.Oleh karena itu
saya akan membangun kembali desa saya menjadi desa ternak yang maju. Sebagai
langkah awal saya akan memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat
di desa saya tentang bagaimana cara beternak yang benar. Kemudian saya akan
mengembangkan peternakan saya menjadi skala yang lebih besar dengan menggandeng
para peternak yang ada di desa saya. Semakin banyak peternak yang bergabung maka
peternakan saya akan semakin berkembang luas. Untuk menambah wawasan mereka,
selain saya sering memberikan sosialisasi kepada mereka saya juga akan
mendatangkan motivator yaitu seorang peternak yang sudah sukses agar dia
menceritakan pengalamannya dan dapat memotivasi para peternak di desa saya agar
lebih giat dalam beternak dan mereka menjadi semakin produktif.
Selain memajukan
di bidang ternak, saya juga akan memajukan di bidang pengolahan hasil
ternaknya. Untuk apa sebuah desa maju di bidang ternak tapi masyarakatnya tidak
bisa mengolah hasil ternaknya. Saya akan mengajak masyarakat di desa saya
khususnya para ibu-ibu yang tidak memiliki pekerjaan untuk bersama-sama
bergabung dalam industri pengolahan hasil ternak ini.
Selain
menghidupkan kembali kelompok peternak di desa saya, saya juga akan mendirikan
sebuah laboratorium peternakan di mana laboratorium ini adalah wadah untuk
menampung para peneliti khususnya di bidang peternakan untuk mengembangkan
kualitas produksi ternak. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan di
laboratorium akan langsung saya terapkan di peternakan saya.
Setelah saya
berhasil menjadikan desa saya menjadi menjadi desa ternak yang maju dan
mendirikan sebuah laboratorium penelitian tentang peternakan, saya akan berupaya
meraih beasiswa pendidikan S2 di luar negeri. Target saya adalah Australia.
Saya memilih Australia karena saya ingin mempelajari bagaimana para peternak
sapi di Australia bisa sukses memelihara sapi hingga jumlahnya sampai ratusan
dan mereka mampu memenuhi kebutuhan daging sapi sampai bisa mengekspor sapi ke
luar negeri. Saya memutuskan untuk meneruskan pendidikan hingga S2 karena saya
berusaha mencapai kedudukan yang pantas di pemerintahan. Saya berusaha menjadi
seseorang yang dapat membuat kebijakan, sehingga saya dapat membuat
program-program yang mendukung serta dapat menyejahterakan rakyat terkait
peternakan.
Saya melihat
bahwa penghasilan seorang peternak tidak tentu, kadang tinggi kadang rendah,
bahkan mereka tidak bisa hanya mengandalkan penghasilan dari peternakan kecil
mereka saja. Saat musim lebaran dan hari-hari besar keagamaan, mereka dapat
menikmati hasil dari jerih payah mereka dalam beternak terutama sapi dan ayam
karena pada musim-musim ini kebutuhan pasar akan daging meningkat. Namun, kebutuhan
pasar yang meningkat tidak dibarengi dengan jumlah barang yang ada, akhirnya
pemerintah memutuskan untuk impor daging yang biasanya harga daging impor jauh
lebih murah dibandingkan daging lokal. Sehingga para peternak harus kembali
menjual harga produk hasil peternakan mereka dengan murah. Realita itukah yang
menjadi inspirasi saya untuk memiliki posisi yang penting dalam pemerintahan
agar saya dapat membuat kebijakan yang dapat menjamin kesejahteraan rakyat
terutama para peternak.
Saya berharap
apa yang saya tulis dalam esai ini dapat bermanfaat terutama bagi saya sendiri,
dan saya dapat mewujudkan apa yang saya tulis dalam esai ini. Saya ingin
Indonesia tidak lagi membudayakan impor daging dari luar negeri. Saya ingin
Indonesia mampu menyuplai kebutuhan daging dengan sendiri karena saya yakin
Indonesia mampu jika kita mampu memanfaatkan sumber daya alam Indonesia yang
melimpah ini. Saya berharap dengan apa yang telah saya lakukan dapat mewujudkan
Indonesia dapat mencapai program swasembada pangan pada tahun 2030.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar