Selasa, 30 Agustus 2016

KARYAKU UNTUK ALMAMATER DAN INDONESIA


KARYAKU UNTUK ALMAMATER DAN INDONESIA

Ditulis oleh
NUATI NURKHASANAH
Fakultas Peternakan
Duta Baca Soedirman 2016

Setelah saya selesai kuliah di Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman dan menjadi seorang sarjana peternakan, saya inginsukses di bidang peternakan. Saya sangat mendukung program pemerintah tentang swasembada pangan. Saya sangat berharap Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri tanpa harus impor pangan dari luar negeri dengan adanya program swasembada pangan. Targetnya adalah Indonesia mampu menjadi negara swasembada pada tahun 2030. Saya ingin membantu pemerintah mewujudkan Indonesia swasembada pangan tahun 2030 di bidang peternakan.
Untuk mewujudkannya, saya akan memulai dari awal dalam membentuk sebuah peternakan. Pertama saya akan mendirikan sebuah peternakan ayam pedaging. Kemudian setelah peternakan ayam saya telah berkembang dan memiliki dana yang cukup, saya akan mencoba ke peternakan yang membutuhkan modal lebih besar yaitu peternakan sapi. Entah sapi perah maupun sapi pedaging.
Setelah saya berhasil dengan peternakan saya, saya ingin menjadikan desa saya sebagai desa ternak yang majudan menjadi salah satu ikon peternakan di Indonesia. Hal ini merupakan langkah awal saya untuk mengurangi impor daging dan mendorong produksi daging lokal.Beberapa tahun yang lalu desa saya merupakan desa ternak yang cukup maju. Hampir setiap kepala keluarga memiliki ternak, entah sapi, kambing, bebek maupun ayam. Namun, beberapa tahun belakangan industri ternak yang ada di desa saya seperti mati. Awalnya desa saya memiliki sebuah kelompok ternak yang bernama “Kelompok Tani Ternak Wanasari” dan memiliki sebuah peternakan kelompok. Di peternakan kelompok tersebut, para anggotanya saling bekerja sama untuk meningkatkan hasil ternak yang bermutu tinggi. Namun dikarenakan minimnya pengetahuan mereka tentang cara beternak yang benar kelompok ini hanya bertahan beberapa tahun saja dan anggotanya memutuskan untuk kembali menjadi peternak secara perorangan.
Sangat disayangkan karena melihat dari keadaan desa saya yang cocok untuk dijadikan lahan peternakan tidak dimanfaatkan dan dibiarkan begitu saja.Oleh karena itu saya akan membangun kembali desa saya menjadi desa ternak yang maju. Sebagai langkah awal saya akan memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat di desa saya tentang bagaimana cara beternak yang benar. Kemudian saya akan mengembangkan peternakan saya menjadi skala yang lebih besar dengan menggandeng para peternak yang ada di desa saya. Semakin banyak peternak yang bergabung maka peternakan saya akan semakin berkembang luas. Untuk menambah wawasan mereka, selain saya sering memberikan sosialisasi kepada mereka saya juga akan mendatangkan motivator yaitu seorang peternak yang sudah sukses agar dia menceritakan pengalamannya dan dapat memotivasi para peternak di desa saya agar lebih giat dalam beternak dan mereka menjadi semakin produktif.
Selain memajukan di bidang ternak, saya juga akan memajukan di bidang pengolahan hasil ternaknya. Untuk apa sebuah desa maju di bidang ternak tapi masyarakatnya tidak bisa mengolah hasil ternaknya. Saya akan mengajak masyarakat di desa saya khususnya para ibu-ibu yang tidak memiliki pekerjaan untuk bersama-sama bergabung dalam industri pengolahan hasil ternak ini.
Selain menghidupkan kembali kelompok peternak di desa saya, saya juga akan mendirikan sebuah laboratorium peternakan di mana laboratorium ini adalah wadah untuk menampung para peneliti khususnya di bidang peternakan untuk mengembangkan kualitas produksi ternak. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan di laboratorium akan langsung saya terapkan di peternakan saya.
Setelah saya berhasil menjadikan desa saya menjadi menjadi desa ternak yang maju dan mendirikan sebuah laboratorium penelitian tentang peternakan, saya akan berupaya meraih beasiswa pendidikan S2 di luar negeri. Target saya adalah Australia. Saya memilih Australia karena saya ingin mempelajari bagaimana para peternak sapi di Australia bisa sukses memelihara sapi hingga jumlahnya sampai ratusan dan mereka mampu memenuhi kebutuhan daging sapi sampai bisa mengekspor sapi ke luar negeri. Saya memutuskan untuk meneruskan pendidikan hingga S2 karena saya berusaha mencapai kedudukan yang pantas di pemerintahan. Saya berusaha menjadi seseorang yang dapat membuat kebijakan, sehingga saya dapat membuat program-program yang mendukung serta dapat menyejahterakan rakyat terkait peternakan.
Saya melihat bahwa penghasilan seorang peternak tidak tentu, kadang tinggi kadang rendah, bahkan mereka tidak bisa hanya mengandalkan penghasilan dari peternakan kecil mereka saja. Saat musim lebaran dan hari-hari besar keagamaan, mereka dapat menikmati hasil dari jerih payah mereka dalam beternak terutama sapi dan ayam karena pada musim-musim ini kebutuhan pasar akan daging meningkat. Namun, kebutuhan pasar yang meningkat tidak dibarengi dengan jumlah barang yang ada, akhirnya pemerintah memutuskan untuk impor daging yang biasanya harga daging impor jauh lebih murah dibandingkan daging lokal. Sehingga para peternak harus kembali menjual harga produk hasil peternakan mereka dengan murah. Realita itukah yang menjadi inspirasi saya untuk memiliki posisi yang penting dalam pemerintahan agar saya dapat membuat kebijakan yang dapat menjamin kesejahteraan rakyat terutama para peternak.

Saya berharap apa yang saya tulis dalam esai ini dapat bermanfaat terutama bagi saya sendiri, dan saya dapat mewujudkan apa yang saya tulis dalam esai ini. Saya ingin Indonesia tidak lagi membudayakan impor daging dari luar negeri. Saya ingin Indonesia mampu menyuplai kebutuhan daging dengan sendiri karena saya yakin Indonesia mampu jika kita mampu memanfaatkan sumber daya alam Indonesia yang melimpah ini. Saya berharap dengan apa yang telah saya lakukan dapat mewujudkan Indonesia dapat mencapai program swasembada pangan pada tahun 2030.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar