Minggu, 11 September 2016

Info Seputar Hari Raya Idul Adha
by Tofah Yuliantika

Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momen penting bagi umat Islam yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Jika dihitung setelah Hari Raya Idul Fitri, maka Idul Adha tepat berselang 70 hari. Hari Raya Idul Adha disebut pula sebagai Hari Raya Haji karena pada hari tersebut bersamaan dengan puncak pelaksanaan ibadah haji, yaitu ketika para jamaah haji melakukan lempar jumrah atau melempar batu kerikil ke tiga tiang yang melambangkan iblis. Ketiga tiang tersebut adalah jumrah aqobah, wustho, dan shugro/ula. Pelaksanaan tersebut dilakukan di Mina, Arab Saudi. Selain Hari Raya Haji, Idul Adha disebut juga dengan Hari Raya Kurban karena pada hari tersebut identik dengan penyembelihan hewan kurban yakni kambing, sapi, dan unta.
Bicara tentang Idul Adha, kita tidak bisa lepas dari sejarah nabi Ibrahim as. dan nabi Ismail as.. Dalam kisah nabi Ibrahim as. diceritakan bahwa beliau merupakan seorang peternak yang sukses, namun beliau tidak pernah merasa sombong. Suatu ketika, beliau ditanya perihal kepemilikan hewan ternaknya, dan beliau menjawab bahwa beliau memiliki semuanya itu hanya bersifat sementara. Sejatinya semua hewan ternak yang dimiliknya merupakan titipan dari yang maha kuasa (Allah), yang apabila sudah waktunya, semua titipan tersebut akan diambil kembali oleh-Nya, bahkan Ismail as. sekalipun yang merupakan anak kesayangannya. Untuk menguji kebenaran dari ucapan tersebut, Allah memerintahkan beliau lewat mimpinya, bahwa beliau harus bersedia mengobankan anaknya, Ismail as., untuk disembelih. Awalnya beliau enggan untuk melakukan perintah tersebut, namun dengan persetujuan istri dan keikhlasan Ismail as., beliau memantapkan keputusannya. Namun, ketika beliau hendak memotong leher anaknya, Ismail as. telah digantikan dengan seekor domba. Dengan begitu Ismail as. terlepas dari kematian, dan hari itu menjadi hari pertama dilaksanakannya penyembelihan hewan kurban atau perayaan Idul Adha.
Sebelum Hari Raya Idul Adha, umat islam yang tidak melaksanakan ibadah haji disunahkan untuk melakukan puasa Tarwiyah dan Arafah terlebih dahulu. Puasa tersebut dilakukan selama dua hari sebelum hari raya, yaitu tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah disebut puasa Tarwiyah, sedangkan puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah disebut puasa Arafah. Puasa pada tanggal tersebut merupakan wujud penghormatan kepada para jamaah haji yang sedang melakukan Tawwaf Qudum di Masjid Al Haram, Makkah, dan Wukuf di padang Arafah. Keistimewaan bagi para umat Islam yang melakukan puasa tersebut adalah dosa-dosanya telah dihapus atau dimaafkan oleh-Nya selama 3 tahun, yaitu 1 tahun yang telah lewat, 1 tahun sesudah dan 1 tahun yang akan datang.
Perayaan Idul Adha biasanya diperingati dengan Sholat Ied terlebih dahulu yang dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Pelaksanaan sholat Ied Idul Adha sama dengan sholat Ied Idul Fitri. Seletah pelaksanaan sholat Ied, terkadang para ustadz menambahkan sedikit ceramah sebelum penyembelihan hewan kurban. Penyembelihan hewan kurban tidak diharuskan untuk semua orang, melainkan hanya untuk orang-orang yang mampu.
Tidak semua hewan bisa untuk di kurbankan. Hewan yang dikurbankan harus memenuhi beberapa syarat, yaitu berjenis kelamin jantan, sudah berumur atau dewasa, sehat fisik maupun jiwa, dan tidak memiliki kecacatan. Ketentuan dalam berkurban juga tergantung pada hewan apa yang dikurbankan. Kambing hanya untuk kurban satu orang, sapi untuk tujuh orang, dan unta untuk sepuluh orang, namun diperbolehkan pahalanya diniatkan untuk satu keluarga. Selain ketentuan tersebut, berkurban juga diperbolehkan dengan mengatasnamakan orang yang telah meninggal.
Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban biasanya dilakukan secara bersama-sama atau gotong-royong antar warga. Warga laki-laki biasanya bekerja dari penyembelihan, pembersihan, pemotongan, hingga pembagian. Warga perempuan biasanya bekerja di dapur, memasak makanan yang akan dimakan bersama-sama dengan warga yang membantu dalam penyembelihan hewan kurban.
Pembagian daging hewan kurban biasanya dibagikan secara merata untuk warga yang beragama Islam, namun diprioritaskan untuk beberapa golongan. Golongan yang diprioritaskan adalah keluarga yang menjadi tanggungan orang yang berkurban, warga yang kurang mampu (fakir dan miskin), yatim piatu, dan pengurus masjid.

            Di samping  pelaksanaan peringatan hari raya Idul Adha, terdapat beberapa hari tasyrik atau hari dimana diharamkannya umat islam untuk melakukan puasa karena pada hari tersebut umat islam dianjurkan untuk makan dan minum. Menurut ajaran Islam, hari tasyrik juga dapat diartikan sebagai hari dzikir. Dzikir yang dimaksud adalah berdzikir kepada Allah dengan membaca takbir Allah setelah melakukan sholat wajib. Hari tasyrik tersebut adalah tanggal 10 Dzulhijjah atau saat Idul Adha itu berlangsung, dan tiga hari setelah Idul Adha berlangsung, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar