ASAKU UNTUK KELAUTAN DAN KESEJAHTERAAN INDONESIA
Tofah Yuliantika Rakhmah
Jurusan Ilmu Kelautan
Duta Baca Soedirman 2016
Aku berharap saat aku telah menjadi Sarjana Ilmu
Kelautan, ingin rasanya aku memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama
dalam hasil lautnya. Baik itu ikan, udang, minyak, gangga, karang, dan yang
lainnya. Sebelum saya mengutarakan apa yang aku harapkan, aku akan menceritakan
apa yang aku ketahui tentang kelautan Indonesia.
Sudah bukan menjadi rahasia bahwa kelautan Indonesia
memiliki berbagai jenis ikan, baik itu ikan konsumsi maupun non konsumsi (ikan
hias). Dari berbagai ikan konsumsi yang terdapat perairan Indonesia berikut
adalah contohnya : ikan tongkol, ikan bandeng, ikan balanak, ikan cakalang,
ikan kakap, ikan tenggiri, ikan kembung, ikan tuna, udang, cumi, lobster, dan
masih banyak lagi. Sedangkan ikan non konsumsi (ikan hias) sebagai contohnya
adalah : ikan badut, ikaninjel, ikan blue devil, ikan napoleon, kuda laut,
beberapa jenis udang, kuda laut dan sebagainya. Bahkan sekarang juga ada
masyarakat yang memelihara ikan predator seperti ikan hiu dan ikan hias ukuran
besar seperti ikan pari. Selain ikan yang tersidia di lautan, sekarang penduduk
indoneia juga banyak yang melakukan budi daya ikan, terutama masyarakat daerah
pesisir. Adapun beberapa jenis ikan yang dikembangbiakkan disana adalah : ikan
kakap, ikan bandeng, udang, dan lobster.
Selain ikan, perairan Indonesia juga kaya akan minyak
bumi. Indonesia merupakan negara dengan nomor urut ke 24 dalam Negara Produsen
Minyak Bumi Terbesar Dunia pada tahun 2015 dan merupakan pengahasil migas
terbesar di Asia Tenggara. Kenyataan tersebut membuat permintaan akan migas
mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Diperkirakan jumlah minyak mentah yang
dikeruk dari dalam perut bumi di berbagai wilayah di Indonesia mencapai 915.498
bpd (barel per hari).Berikut merupakan
provinsi provinsi Indonesia yang merupakan penghasil minyak bumi terbesar
adalah : Provinsi Papua Barat, Provinsi
Sumatra Selatan, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi
Kalimantan Timur, dan Sektor Kelautan Jawa.
Potensi lain yang dimiliki kelautan Indonesia adalah
potensi pengembangan industri perikanan berbasis rumput laut. pada saat ini
pengembangan industri rumput laut masih menjadi revitalisasi Kementrian
Kelautan dan Perikanan, karena komoditas rumput laut memberikan kontribusi dan
penyumbang devisa Negara terbesar setelah udang dan tuna. Selain itu, cara budi
daya rumput laut relatif mudah dipelajari dan dikuasai oleh masyarakat,
sehingga usaha tersebut dapat dilakukan secara massal. Disamping itu,
permintaan konsumen terhadap rumput laut dan olahannya baik di pasar dosmetik
maupun internasional setiap tahunnya mengalami peningkatan. Berikut merupakan
contoh olahan dari rumput laut : Agar-agar, kosmetik, obat-obatan, dan masih
banyak lagi.
Potensi pariwisata yang berbasis kelautanjuga tak kalah
dengan potensi yang lainnya. Baik itu pariwisata
pantai maupun bawah laut. Karena keindahan pantai dan pemandangan bawah laut
Indonesia, menjadikan para wisatawan dosmetik maupun internasional berbondong
bonding untuk menikmati keindahannya, baik pemandangan atas laut maupun bawah
laut yang mencaput pantai, karang, populai ikan, penangkaran penangkaran hewan
laut, dan lain-lain. Dengan begitu menjadikan per pariwisataan laut Indonesia
merupakan penyumabang devisa terbesar untuk Negara. Beberapa pesona laut yang
dimiliki Inodnesia : Pantai pantai di Pulau Bali, Pulau Lombok, Kepulauan
Seribu, Pulau Bunaken, Kepulauan Raja Ampat, Laut Kepulauan Togean, Wakatobi,
dan masih ada tempat tempat di Indonesia yang memiliki pemandangan indah dan
asri.
Namun sayang, istilah“jika ada putih pasti ada
hitam, jika ada baik pasti ada buruk”. Istilah tersebut pasti selalu menempel
pada setiap yang ada di dunia ini. Termasuk yang terjadi pada kekayaan laut
Indonesia. Jika di atas saya menjelaskan bahwa betapa kayanya Negeri kita,
selanjutnya saya akan menjelaskan kekurangan atau kecacatan yang terjadi dalam
Kelautan Indonesia.
Permasalahan pertama adalah tentang tangkapan ikan
oleh para nelayan Indonesia. Meskipun begitu banyaknya jenis ikan yang berada
di perairan laut Indonesia, baik non konsumsi maupun non konsumsi jumlah
tangkapan yang diperoleh oleh para nelayan tidak sesuai dengan potensi lestari yang dimiliki Indonesia.
Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi
ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak
mempengaruhi populasi ikan. Potensi lestari yang dimiliki Indonesia seharusnya
sekisar 6,4 juta ton per tahun. Namun pada kenyataannya tangkapan ikan
Indonesia tidak bisa mencapai lebih dari 80% dari angka tersebut. Selain masalah dengan jumlah potensi lestari tersebut,
jumlah tangkapan ikan antara Indonesia bangian Barat dan Timur tidak seimbang.
Baik itu jumlah, jenis, maupun ukuran Indonesia bagian Timur lebih unggul.
Masalah yang lainnya adalah banyaknya pemburuan liar baik itu penduduk lokal
maupun non lokal yang tidak peduli dengan kelestarian laut.
Permasalahan selanjutnya adalah banyaknya pabrik yang
membuang sisa-sisa limbah mereka ke dasar laut. Selain limbah pabrik,
pencemaraan juga terjadi karena limbah manusia. . Tidak jarang aku menemukan berbagai
limbah manusia saat aku pergi berwisata ke tempat tempat pariwisata Indonesia,
terutama pantai.Disana aku banyak menemukan limbah baik organik maupun
anorganik yang ditinggalkan para wisatawan domestik maupun internasional yang
dilakukan dengan sengaja maupun tidak disengaja. Limbah tersebut banyak
terdapat di tepian pantai dan tak sedikit yang terbawa oleh arus ombak hingga
ke tengah tengah lautan. Limbah ini, selain mengotori dan mengurangi keindahan
panorama laut. juga membuat air laut tercemar dan mengakibatkan ekosistem laut
menjadi rusak, seperti banyaknya ikan yang mati, baik ikan dewasa, ikan kecil,
bahkan benih benih ikan akan mengalami evolusi dengan adanya keadaan tersebut.
Bahkan dengan tercemarnya air laut hasil panen laut selain ikan juga akan
menurun, seperti rumput laut, mutiara laut, spons laut, bahkan budidaya karang
lautpun akan terpengaruh.
Dari hasil penjabaran apa yang aku ketahui tentang
kelautan dan perikanan Indonesia, aku memiliki beberapa harapan yang pastinya
ingin aku jadikan kenyataan suatu saat nanti. dan usaha tersebut akan aku awali
dengan menjadi Sarjana Ilmu Kelautan di UNSOED ini.
Harapanku adalah memajukan hasil laut seperti ikan,
rumput laut, karang laut, dan beberapa hasil laut lainnya. Usahaku dalam
mewujudkannya adalah dengan cara mendirikan sekolah minimal sebuah pondok yang
dapat digunakan untuk mensosialisasikan cara budi daya yang baik sehingga hasil
panen akan meningkat dari sebelumnya, baik itu ikan, lobster, kepiting, rumput
laut, karang laut, mungkin juga mutiara laut. Dengan bantuan dari beberapa
relawan yang lainnya mungkin dan pasti dapat mewujudkan harapan tersebut. Namun
saat ini aku hanya bisa memulai dengan menjaga (membersihkan) pantai dari
limbah manusia seperti sampah-sampah plastik maupun botol kaca yang terdapat
dipantai, membuangnya ditempat yang semestinya saat aku mengunjungi
pantai-pantai di kawasan daerahku. Mungkin cukup sampai disini aku mengeluarkan
apa yang ada dibenakku. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar