Selasa, 30 Agustus 2016

ASAKU UNTUK KELAUTAN DAN KESEJAHTERAAN INDONESIA

ASAKU UNTUK KELAUTAN DAN KESEJAHTERAAN INDONESIA

Ditulis oleh
Tofah Yuliantika Rakhmah
Jurusan Ilmu Kelautan
Duta Baca Soedirman 2016

Aku berharap saat aku telah menjadi Sarjana Ilmu Kelautan, ingin rasanya aku memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama dalam hasil lautnya. Baik itu ikan, udang, minyak, gangga, karang, dan yang lainnya. Sebelum saya mengutarakan apa yang aku harapkan, aku akan menceritakan apa yang aku ketahui tentang kelautan Indonesia.
Sudah bukan menjadi rahasia bahwa kelautan Indonesia memiliki berbagai jenis ikan, baik itu ikan konsumsi maupun non konsumsi (ikan hias). Dari berbagai ikan konsumsi yang terdapat perairan Indonesia berikut adalah contohnya : ikan tongkol, ikan bandeng, ikan balanak, ikan cakalang, ikan kakap, ikan tenggiri, ikan kembung, ikan tuna, udang, cumi, lobster, dan masih banyak lagi. Sedangkan ikan non konsumsi (ikan hias) sebagai contohnya adalah : ikan badut, ikaninjel, ikan blue devil, ikan napoleon, kuda laut, beberapa jenis udang, kuda laut dan sebagainya. Bahkan sekarang juga ada masyarakat yang memelihara ikan predator seperti ikan hiu dan ikan hias ukuran besar seperti ikan pari. Selain ikan yang tersidia di lautan, sekarang penduduk indoneia juga banyak yang melakukan budi daya ikan, terutama masyarakat daerah pesisir. Adapun beberapa jenis ikan yang dikembangbiakkan disana adalah : ikan kakap, ikan bandeng, udang, dan lobster.
Selain ikan, perairan Indonesia juga kaya akan minyak bumi. Indonesia merupakan negara dengan nomor urut ke 24 dalam Negara Produsen Minyak Bumi Terbesar Dunia pada tahun 2015 dan merupakan pengahasil migas terbesar di Asia Tenggara. Kenyataan tersebut membuat permintaan akan migas mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Diperkirakan jumlah minyak mentah yang dikeruk dari dalam perut bumi di berbagai wilayah di Indonesia mencapai 915.498 bpd (barel per hari).Berikut merupakan provinsi provinsi Indonesia yang merupakan penghasil minyak bumi terbesar adalah : Provinsi Papua Barat, Provinsi  Sumatra Selatan, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kalimantan Timur, dan Sektor Kelautan Jawa.
Potensi lain yang dimiliki kelautan Indonesia adalah potensi pengembangan industri perikanan berbasis rumput laut. pada saat ini pengembangan industri rumput laut masih menjadi revitalisasi Kementrian Kelautan dan Perikanan, karena komoditas rumput laut memberikan kontribusi dan penyumbang devisa Negara terbesar setelah udang dan tuna. Selain itu, cara budi daya rumput laut relatif mudah dipelajari dan dikuasai oleh masyarakat, sehingga usaha tersebut dapat dilakukan secara massal. Disamping itu, permintaan konsumen terhadap rumput laut dan olahannya baik di pasar dosmetik maupun internasional setiap tahunnya mengalami peningkatan. Berikut merupakan contoh olahan dari rumput laut : Agar-agar, kosmetik, obat-obatan, dan masih banyak lagi.
Potensi pariwisata yang berbasis kelautanjuga tak kalah dengan potensi yang lainnya. Baik itu pariwisata pantai maupun bawah laut. Karena keindahan pantai dan pemandangan bawah laut Indonesia, menjadikan para wisatawan dosmetik maupun internasional berbondong bonding untuk menikmati keindahannya, baik pemandangan atas laut maupun bawah laut yang mencaput pantai, karang, populai ikan, penangkaran penangkaran hewan laut, dan lain-lain. Dengan begitu menjadikan per pariwisataan laut Indonesia merupakan penyumabang devisa terbesar untuk Negara. Beberapa pesona laut yang dimiliki Inodnesia : Pantai pantai di Pulau Bali, Pulau Lombok, Kepulauan Seribu, Pulau Bunaken, Kepulauan Raja Ampat, Laut Kepulauan Togean, Wakatobi, dan masih ada tempat tempat di Indonesia yang memiliki pemandangan indah dan asri.
Namun sayang, istilah“jika ada putih pasti ada hitam, jika ada baik pasti ada buruk”. Istilah tersebut pasti selalu menempel pada setiap yang ada di dunia ini. Termasuk yang terjadi pada kekayaan laut Indonesia. Jika di atas saya menjelaskan bahwa betapa kayanya Negeri kita, selanjutnya saya akan menjelaskan kekurangan atau kecacatan yang terjadi dalam Kelautan Indonesia.
Permasalahan pertama adalah tentang tangkapan ikan oleh para nelayan Indonesia. Meskipun begitu banyaknya jenis ikan yang berada di perairan laut Indonesia, baik non konsumsi maupun non konsumsi jumlah tangkapan yang diperoleh oleh para nelayan tidak sesuai dengan  potensi lestari yang dimiliki Indonesia. Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mempengaruhi populasi ikan. Potensi lestari yang dimiliki Indonesia seharusnya sekisar 6,4 juta ton per tahun. Namun pada kenyataannya tangkapan ikan Indonesia tidak bisa mencapai lebih dari 80% dari angka tersebut. Selain masalah dengan jumlah potensi lestari tersebut, jumlah tangkapan ikan antara Indonesia bangian Barat dan Timur tidak seimbang. Baik itu jumlah, jenis, maupun ukuran Indonesia bagian Timur lebih unggul. Masalah yang lainnya adalah banyaknya pemburuan liar baik itu penduduk lokal maupun non lokal yang tidak peduli dengan kelestarian laut.
Permasalahan selanjutnya adalah banyaknya pabrik yang membuang sisa-sisa limbah mereka ke dasar laut. Selain limbah pabrik, pencemaraan juga terjadi karena limbah manusia. . Tidak jarang aku menemukan berbagai limbah manusia saat aku pergi berwisata ke tempat tempat pariwisata Indonesia, terutama pantai.Disana aku banyak menemukan limbah baik organik maupun anorganik yang ditinggalkan para wisatawan domestik maupun internasional yang dilakukan dengan sengaja maupun tidak disengaja. Limbah tersebut banyak terdapat di tepian pantai dan tak sedikit yang terbawa oleh arus ombak hingga ke tengah tengah lautan. Limbah ini, selain mengotori dan mengurangi keindahan panorama laut. juga membuat air laut tercemar dan mengakibatkan ekosistem laut menjadi rusak, seperti banyaknya ikan yang mati, baik ikan dewasa, ikan kecil, bahkan benih benih ikan akan mengalami evolusi dengan adanya keadaan tersebut. Bahkan dengan tercemarnya air laut hasil panen laut selain ikan juga akan menurun, seperti rumput laut, mutiara laut, spons laut, bahkan budidaya karang lautpun akan terpengaruh.
Dari hasil penjabaran apa yang aku ketahui tentang kelautan dan perikanan Indonesia, aku memiliki beberapa harapan yang pastinya ingin aku jadikan kenyataan suatu saat nanti. dan usaha tersebut akan aku awali dengan menjadi Sarjana Ilmu Kelautan di UNSOED ini.

Harapanku adalah memajukan hasil laut seperti ikan, rumput laut, karang laut, dan beberapa hasil laut lainnya. Usahaku dalam mewujudkannya adalah dengan cara mendirikan sekolah minimal sebuah pondok yang dapat digunakan untuk mensosialisasikan cara budi daya yang baik sehingga hasil panen akan meningkat dari sebelumnya, baik itu ikan, lobster, kepiting, rumput laut, karang laut, mungkin juga mutiara laut. Dengan bantuan dari beberapa relawan yang lainnya mungkin dan pasti dapat mewujudkan harapan tersebut. Namun saat ini aku hanya bisa memulai dengan menjaga (membersihkan) pantai dari limbah manusia seperti sampah-sampah plastik maupun botol kaca yang terdapat dipantai, membuangnya ditempat yang semestinya saat aku mengunjungi pantai-pantai di kawasan daerahku. Mungkin cukup sampai disini aku mengeluarkan apa yang ada dibenakku. Terimakasih.        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar