Selasa, 20 September 2016

Rantauku, Jenderalku, Semangatku

Rantauku, Jenderalku, Semangatku
Oleh : R.A (duta baca soedirman 2015)
         
Rantauku terlalu jauh
Kampungku tak terduga untuk ditempuh
Hatiku terlalu teguh
Karena rantauku tak mampu untuk dikayuh

Sejuknya tak terasa
Dinginnya menusuk dada
Panasnya membakar jiwa
Inilah rantauku sebenarnya

Bukannya aku menjelek-jelekkan
Bukannya aku sepelekan
Bagaimana dengan perasaan?
Bagaimana jika dipaksakan?

Hari demi hari ku lewati
457 hari ku jalani
Rantau ini tetap seperti semula
Tapi hati ini yang telah berubah

Aku mulai dewasa
Rantau ini tempatku bertambah usia
Akulah generasi muda
Rantau ini yang akan mengantarkanku berada di muka dunia
Rantauku sangat berarti
Siapa yang bisa memungkiri
Rantau ini dibangun dengan hati
Aku pun berdiri dengan hati

Keluhku tak berarti untuk Ibu
Resahku tak berarti untuk Ayah
Mereka hanya ingin semangatku
Semangat kepakan sayap burung itu

Burung yang terbang diatas Jenderalku
Jenderal terbaik tentara terapik
Jenderalku tak kharismatik
Tapi semangatnya buatku tertarik

Hewan mana yang tak kuat mengangkatnya?
Tandu mana yang tak mampu memayunginya?
Sakit tak bisa menghentikannya
Rantauku dia bangun dengan cintanya

Baiklah !
Ini semangatku!
Semangat darah juangku!
Semangat generasi Jenderalku!
Rantauku semangat masa depanku!


Hitam putih gensoed 2016
         Goresan pena : “W”

Di kota orang aku merantau
Di kota lain ini aku tak tahu apapun
Disini kampusku berada, hanya itu setahuku
Disinilah aku menuntut ilmu
Meraih mimpi serta cita

Mahasiswa baru mereka memanggilku
Hari selamat datang menanti sudah
Tibalah hari kaku itu
Berdiriku di antara ribuan orang
Asing, semua sungguh asing

Detik perdetik pergi
Celoteh ringkas melunturkan rasa kikuk
Kelekatan kian terasa
Sukaria menyusuri aliran darahku
Gelak tawa seakan enggan berhenti

Hari-hari kutapaki
Makin banyak kawanku punya
Menelaah bersama
Berlaku berbarengan
Kawan, bunga-bunga mekar jika bersamamu

Terkadang mendung membingkai jiwaku
Teringatku akan orang-orang tersayang
Arus rindu ini semakin deras
Dayaku hanya bisa berkirim pesan
Terkadang terbersit rasa khawatir
Tuhan, semoga Kau lindungi mereka

Namun kabut harus segera berlalu
Lihatlah,
Di depan cermin kulihat bayanganku
Telah kupakai jas kuning emas
Kini aku berbeda, aku bangga
Tuhan semesta alam memberkatiku
Aku Generasi Soedirman
Atas nama Jenderal Soedirman
Kan ku lanjutkan semangat juangmu

Senin, 19 September 2016



Wajah Baru di Kota Baru
Oleh Puspita Rahayu

Aku dititipkan di kota baru
Sebagai perempuan yang tidak lagi disanding ibu
Disini sepi, sunyi. Tapi aku tidak sendiri
Bersama mereka rantau –rantau lain
Yang sedang belajar mengenal kota ini
Mengenal pagi dan malamnya
Mengenal panas dan dinginnya
Mengenal gedung, warung, pepohonan dan lampu jalan yang tidak pernah menyala
Disini aku banyak berjumpa, terlalu banyak perjumpaannya
Dengan hitam putih yang seminggu tak berganti warna
Dengan kaus kaki yang hanya kubawa dua,
Sarapan pagi yang tak lagi tersaji didepan mata
Bahkan dengan uang saku yang dirapel setiap bulannya
Aku pun harus banyak mengulang
Mengulang perkenalan dengan kamar  baru dan jendela baru
Membiasakan lagi dengan lantai baru dan langit-langit yang tak sama tingginya dengan yang lalu
Semuanya baru, sebut saja aku mahasiswa baru.


Balada Maba
oleh : Rika Mahardika 
Simsalabim Abrakadabra!
Ciyeee yang sekarang jadi anak kuliahan. Egilee keren banget bisa ngece di kampus dapet cogan.
Etsss...tunggu dulu. Jadi mahasiswa baru tidak semenyenangkan itu. Disini gua mau berbagi sedikit cerita pengalaman pribadi gua. Check it out!!!
Sebut saja gua mawar. Gua berasal dari luar planet. Yaudahlahya bekasi bekasi amat. Gua biasa DITOLAK ptn boss. Nyeri hate, sakitna teh di dieu. Semoga lu semua ga senasib sama gua. Buat yang baca cerita ini gua doain dapet ptn semua. Aamiin.
Tahun ini tahun pertama gua masuk kuliah dan alhamdulillahnya negeri, karena gua gak niat kuliah swasta. Sumpah demi apapun gua udah niat kerja kalo ga dapet kuliah negeri. Lu bisa rasain nanti ketika lu udah sampai titik jenuh karena dari mulai UN sampai daftar kuliah/sekolah kedinasan hasilnya ZONK. Berasa kaya butiran jasjus yang sekali tiup mawur semua.
Singkatnya gua diterima di Universitas Jenderal Soedirman lewat jalur SPMB. Bangga dah gua akhirnya dapet negeri juga. Jangan seneng seneng amat guyss, hidup ga berhenti sampe situ.
Gua anak tunggal yang tinggal di pelosok. Lu bisa bayangin gimana sedihnya jadi gua, 18 tahun hidup sendiri ga punya adik. Heh jangan salah, kata siapa anak tunggal enak? Coba geser sedikit pemikiran itu, jadi anak tunggal tuh berat, kenapa berat? Coba bayangin ketika semua harapan kedua orang tua ada di pundak lu, lu mau ngeluh? Tengsin vroh. Oke ini lebay, bye.
Apa ajasih problematika mahasiswa baru biasanya?
Disini gua mau kasih tau kalo jadi mahasiswa baru tuh sedikit rempong.
Pertama, lu harus yakinin diri lu buat menetap di kampung orang. Tapi gua saranin coba lu cari motivasi terbesar di hidup lu buat nyelesaiin kuliah tepat waktu malah kalo bisa lebih cepat, kenapa? Efisiensi umur vroh biar cepet-cepet married. 
Kedua, lu harus yakinin orang tua lu kalo lu bisa jaga diri baik-baik dan gak lupa makan serta ibadah. Karena ya hal ini yang paling sering gua denger dari temen-temen seperantauan. Saran ajasih kalo bisa cari lingkungan belajar dan pergaulan yang baik.
Ketiga, lu harus cari kost. Fyi, kalo lu cari kost lewat calo itu harganya MAHAL pake BANGET pasti nanti lu dihadapkan dengan 2 pilihan, yaitu kamar mandi dalem apa kamar mandi luar WKWKWK. Gua saranin gimana caranya lu harus langsung ke pemilik kos, atau kalo lu punya channel kating lu bisa manfaatin tuh.
Keempat, lu harus kudu wajib regist fisik, karena disitu penentuan lu fix masuk univ atau nolak univ tersebut, dan mulai saat ituah lu akan dibebankan dengan tugas OSPEK yang banyaknya nauzubillah. Selaw ambil hikmahnya aja, nanti lu jadi kenal satu sama lain kok. Dibawa asik aja, seriusan.
Kelima, lu harus ikut serangkaian kegiatan OSPEK yang sangat amat melelahkan walaupun di dalem ruangan. Tapi...disitu lu bisa tau kepribadian temen-temen desngkstsn lu. Disitu juga lu bisa sedikit lebih tau tentang background Univ dengan beberapa fakultasnya beserta UKMnya. Satu lagi, jangan sekali-kali ngelanggar aturan ya dek. Sanksinya berat loh. Masuk tatib dan dapet (tugas tambahan), Pasti.
Keenam, lu harus biasa bangun pagi dan cari makanan sendiri. Ga ada lagi yang namanya makanan udah tersedia di meja makan wkwk lu harus terbiasa hidup mandiri! MANDIRI! Bukan mandiri sendiri ya. Anyway busway, nyuci juga sendiri kan? Yaa.. yang manja-manjasi ngelaudry. Tapi gua saranin nyuci sendiri aja deh, kenapa? Hemat biaya vroh, secara kan kita anak kost tuh, duit bulanan juga ga seberapa yakan?
Ketujuh, kalo lu udh mulai ngampus di fakultas masing-masing, lu juga bakal ospek fakultas, ada makrab juga, dan masih banyak lagi. Disini lu dituntut buat jadi pribadi yang kritis. Mahasiswa loh sekarang ya mz/mb wkwk beda sama siswa yang masih disuapin.
Kedelapan, lu harus bisa menghandle waktu dengan baik, ikutin organisasi yang mendukung masa depan lu. Gua saranin sebanyak apapun lu ikut organisasi, sehebat apapun lu, mau lu jadi Pres BEM atau lu jadi tangan kanannya Rektor sekalipun, pecuma kalo ilmu yg lu punya ga bisa di aplikasikan ke kehidupan nyata dengan baik. Karena apa? Kehidupan yang sebenernya itu lebih keras nak *pukpuk*
Kesembilan, TUGAS!!!! Ini penting banget. Tujuan lu merantau kan buat nuntut ilmu, kejar IPK semaksimal mungkin. Jangan udah deadline baru ngerjain tugas yaa samyang.
Kesepuluh, lu tau gak Tri Dharma Perguruan Tinggi (TDPT)...??? Gua bakal kasih tau lu gambaran sedikit tentang apa itu TDPT. Jadi TDPT itu adalah 3 fungsi dan peran mahasiswa dalam kehidupan nyata, ada pendidikan atau pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Binggung gak? Binggung kan. Nanti juga lu bakal paham kokk, selawing wkwk.
Last but not least, dari tadi kan gua udah rewel banget tentang mahasiswa baru, sekarang saatnya kalian buka pola pikir dan mengembangkan wawasan kalian tentang orientasi mahasiswa pada umumnya. Saran gua sih coba lu tentuin apa passion lu, tuliskan apa cita-cita lu 10 tahun ke depan, target apa yang harus lu raih dalam waktu singkat, dan yang paling penting maksimalkan semua kemampuan lu. Totalitas tanpa batas.
Jadilah mahasiswa yang berprestasi dengan akhlak dan budi pekerti yang baik. Kita sebagai cendekia akademika harus mampu merubah paradigma masyarakat yang kuno, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan komunikasi kita diharapkan mampu mewujudkan cita-cita bangsa. Dengan kekayaan Nusantara yang begitu melimpah, sudah seharusnya kita sebagai generasi muda terus melestarikan kearifan lokal yang ada.
Hidup Mahasiswa...!!!
“Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan kepada dirimu sendiri, apa yang telah kamu berikan untuk negara ini?” – Nelson Mandela
See you in the next chapter.


Your Sincerely,
A1D016185
Mengalir Darah Soedirman 
Karya : Yola Vebiola


Aku telah lahir pada tahun 1998 lalu
Namun seakan lahir kembali di tahun 2016 ini
dengan darah yang mengalir kali ini  membuatku lebih bergairah dan bersemangat dari tahun tahun sebelumnya.

Aku merasa darah soedirman telah menyatu dalam jiwa
Dan menjelma dalam raga

Layaknya insan manusia yang lahir kembali sebagai bayi kebanggaan dan harapan bangsa yang biasa orang sebut mahasiswa.

Akulah mahasiswa itu
Akulah mahasiswa baru
Beradaptasi dengan dunia baruku
Dengan sejuta khayalan saat dalam kandungan SMA.
Berharap kisahku akan seindah bayangan saat SMA.

Kuliah, ya itu sebutan untuk rutinitas baruku.
Istilah yang membuat ku terbuai dalam cerita FTV FTV ketika beradegan menjalani perkuliahan.

Tapi kenyataanya dalam sebuah kehidupan tidak ada satupun yang berjalan mulus.
Itu bukan alasan untuk semua berakhir
aku tetaplah kebanggaan itu
Aku tetaplah harapan itu
Akan ku jalani warna senja
Dengan darah ku
Darah ku darah perjuangan
Darah ku darah soedirman





Minggu, 11 September 2016

 11 September 2016M/ 9 Dzulhijjah 1427H
Sebuah opini tentang Qurban
by Faqih Taqiyudin

                Sudah masuk Bulan Dzulhijjah. Hari raya idul adha sudah semakin dekat, terhitung tinggal 1 hari lagi sejak penulisan tulisan ini di mulai. Bagi umat muslim tentu saja Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang paling dinanti kedatangannya.  Jadi datang bulan sekarang adalah hal yang menyenangkan, jika yang datang adalah Bulan Dzulhijjah.
                Bulan Dzulhijjah menjadi salah satu bulan yang paling dinanti kedatangannya oleh umat muslim sedunia, karena pada bulan ini Allah SWT menurunkan begitu banyak kemuliaan dan keutamaan di dalamnya. Salah satu hari raya umat muslim pun terdapat di Bulan Dzulhijjah, tepatnya tanggal 10 dzulhijjah umat muslim sedunia melaksanakan shalat idul adha dan menyembelih hewan qurban
                Berbicara mengenai Bulan Dzulhijjah, tentu hal yang paling tidak boleh dilupakan adalah hari raya Idul Adha. Tepat pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat muslim dunia melaksanakan shalat idul adha yang kemudian dilanjut dengan pelaksanaan penyembelihan hewan qurban.
                Ibadah qurban sendiri merupakan sebuah perintah dari Allah SWT. “Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah.” (Q.S. al-Kautsar: 2). Qurban memang bukan rukun islam, yang jika meninggalkannya gugurlah islam kita. Tapi tanpa qurban, tak bermanfaatlah harta yang kita punya. Kita mungkin tak mengetahui jika ada beberapa saudara kita hanya setahun sekali merasakan nikmatnya makan daging dan itu hanya pada hari raya idul adha saja. Dan mungkin kita tidak merasakan betapa bahagia para peternak sapi, kambing, atau domba yang melihat hewan ternaknya laku keras meski dia patok harga tinggi dari biasanya, dan itu terjadi hanya pada hari raya Idul Adha saja. Berkah idul adha memang sangat terasa dan melebur ke dalam setiap sendi kehidupan.
                Di bulan ini juga terdapat sepuluh hari “istimewa” dimana pada sepuluh hari ini, umat muslim sangat dianjurkan untuk melakukan bebagai macam amalan baik. Sepuluh hari itu adalah sepuluh hari pertama Bulan Dzulhijjah dari tanggal 1 sampai tanggal 10. Rasulullah SAW pernah bersabda: “Tidak ada amal yang lebih baik dibanding amal pada hari-hari ini.” Mereka bertanya: “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab: “Tidak pula oleh jihad, kecuali seorang yang keluar untuk mengorbankan nyawa dan hartanya, lalu dia tidak kembali dengan sesuatu apapun.” (HR. Bukhari No. 969). Dalam penjelasan selanjutnya dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir bahwa maksud dari “pada hari-hari ini” adalah sepuluh hari awal Bulan Dzulhijjah.

                Jadi amal-amal shalih apapun bisa kita kita lakukan di hari-hari itu, apalagi amal-amal ini dinilai lebih afdhal dibanding jihad, sungguh ladang amal yang amat besar. Kalo di analogikan sama game mah sepuluh hari di Bulan Dzulhijjah teh kaya bonus stage nya, dimana poin yang kita dapat berkali kali lipat dibanding poin yang di dapat di stage biasa. Jadi datangnya momen ini, kesempatan yang Allah beri untuk tetap bisa bermain di bonus stage ini gak boleh kita sia-sia in gitu aja, ambil poin sebanyak-banyaknya sebagai komitmen kita, bahwa kita masih dalam persaingan menuju akhirat, fastabiqul khoirot.                
Qurban 
by Liana Azani

Gema takbir berkumandang disegala penjuru mata angin, beahut-sahutan dengan lantang, menelusup kesanubari, menggetatarkan hati, meggigilkan jiwa. Setetesair mata bergulir, gema takbir perlahan menjelma elegi, memutar memori, memunculkan kenangan. Takbir ini sungguh dashyat, menggali memori yang sempat lama terlupa. Sebuah peristiwa antara Ayah dan Anaknya, tentang komitmen yang harus dipegang, dan sebuah rasa yang menggelora dihati sang Ayah. Bermula dari mimpi yang berulang-ulang, mimpi yang jika dialami oleh orang sepertinya pasti benar adanya,karena mimpi itu pasti darilah Tuhan dataanaknyngnya, dengan perasaan yang gundah gulana sang ayah menceritakan mimpinya kepada anaknya,yakni Ismail bahwa didalam mimpinya itu dia sedang membaringkan anaknya di sebuah batu dan meyembelihnya dengan pisaunya sendiri, dengan lemah lembut anaknya Ismail berkata bahwa itu adalah perintah dari Allah tuhan mereka, maka mereka wajib melaksanan perintahNya, akhirnya dengan ketetapan hati, ayahnya memutuskan bahwa ia akan menyembelih anaknya sendiri untuk mematuhii perintah Tuhannya,saat itupun tiba, dengan ketetapan hati dia membaringkan anaknya pada sebuah batu besar, menutup mata anaknya dan menempelkan mata pisau pada leher anaknya, bersiap menyembelihnya, didetik terakhir, saat semua kepasrahan, kepercayaan  dan keikhlasan,telah dia tumpahkan pada titik terttingginya, keajaiban Allah datang, tiba-tiba Allah mengganti tubuh anaknya menjadi seekor domba yang besar, buah keikhlasan  mereka berdua yang akhirnya terus diperingati hingga hari ini,hikmah yang dapat dipetik dari kisah ini adalah bahwa kita sebagai kaum muslimin sudah sepatutnya untuk selalu berbaik sangka kepada Allah, selalu ikhlas akan semua takdir yang telah digariskan oleh Allah, dan percaya bahwa semua hal yang terjadi dalam hidup kita, yang telah digariskan oleh Allah selalu mempunya hikmah yang bisa kita petik
Info Seputar Hari Raya Idul Adha
by Tofah Yuliantika

Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momen penting bagi umat Islam yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Jika dihitung setelah Hari Raya Idul Fitri, maka Idul Adha tepat berselang 70 hari. Hari Raya Idul Adha disebut pula sebagai Hari Raya Haji karena pada hari tersebut bersamaan dengan puncak pelaksanaan ibadah haji, yaitu ketika para jamaah haji melakukan lempar jumrah atau melempar batu kerikil ke tiga tiang yang melambangkan iblis. Ketiga tiang tersebut adalah jumrah aqobah, wustho, dan shugro/ula. Pelaksanaan tersebut dilakukan di Mina, Arab Saudi. Selain Hari Raya Haji, Idul Adha disebut juga dengan Hari Raya Kurban karena pada hari tersebut identik dengan penyembelihan hewan kurban yakni kambing, sapi, dan unta.
Bicara tentang Idul Adha, kita tidak bisa lepas dari sejarah nabi Ibrahim as. dan nabi Ismail as.. Dalam kisah nabi Ibrahim as. diceritakan bahwa beliau merupakan seorang peternak yang sukses, namun beliau tidak pernah merasa sombong. Suatu ketika, beliau ditanya perihal kepemilikan hewan ternaknya, dan beliau menjawab bahwa beliau memiliki semuanya itu hanya bersifat sementara. Sejatinya semua hewan ternak yang dimiliknya merupakan titipan dari yang maha kuasa (Allah), yang apabila sudah waktunya, semua titipan tersebut akan diambil kembali oleh-Nya, bahkan Ismail as. sekalipun yang merupakan anak kesayangannya. Untuk menguji kebenaran dari ucapan tersebut, Allah memerintahkan beliau lewat mimpinya, bahwa beliau harus bersedia mengobankan anaknya, Ismail as., untuk disembelih. Awalnya beliau enggan untuk melakukan perintah tersebut, namun dengan persetujuan istri dan keikhlasan Ismail as., beliau memantapkan keputusannya. Namun, ketika beliau hendak memotong leher anaknya, Ismail as. telah digantikan dengan seekor domba. Dengan begitu Ismail as. terlepas dari kematian, dan hari itu menjadi hari pertama dilaksanakannya penyembelihan hewan kurban atau perayaan Idul Adha.
Sebelum Hari Raya Idul Adha, umat islam yang tidak melaksanakan ibadah haji disunahkan untuk melakukan puasa Tarwiyah dan Arafah terlebih dahulu. Puasa tersebut dilakukan selama dua hari sebelum hari raya, yaitu tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah disebut puasa Tarwiyah, sedangkan puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah disebut puasa Arafah. Puasa pada tanggal tersebut merupakan wujud penghormatan kepada para jamaah haji yang sedang melakukan Tawwaf Qudum di Masjid Al Haram, Makkah, dan Wukuf di padang Arafah. Keistimewaan bagi para umat Islam yang melakukan puasa tersebut adalah dosa-dosanya telah dihapus atau dimaafkan oleh-Nya selama 3 tahun, yaitu 1 tahun yang telah lewat, 1 tahun sesudah dan 1 tahun yang akan datang.
Perayaan Idul Adha biasanya diperingati dengan Sholat Ied terlebih dahulu yang dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Pelaksanaan sholat Ied Idul Adha sama dengan sholat Ied Idul Fitri. Seletah pelaksanaan sholat Ied, terkadang para ustadz menambahkan sedikit ceramah sebelum penyembelihan hewan kurban. Penyembelihan hewan kurban tidak diharuskan untuk semua orang, melainkan hanya untuk orang-orang yang mampu.
Tidak semua hewan bisa untuk di kurbankan. Hewan yang dikurbankan harus memenuhi beberapa syarat, yaitu berjenis kelamin jantan, sudah berumur atau dewasa, sehat fisik maupun jiwa, dan tidak memiliki kecacatan. Ketentuan dalam berkurban juga tergantung pada hewan apa yang dikurbankan. Kambing hanya untuk kurban satu orang, sapi untuk tujuh orang, dan unta untuk sepuluh orang, namun diperbolehkan pahalanya diniatkan untuk satu keluarga. Selain ketentuan tersebut, berkurban juga diperbolehkan dengan mengatasnamakan orang yang telah meninggal.
Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban biasanya dilakukan secara bersama-sama atau gotong-royong antar warga. Warga laki-laki biasanya bekerja dari penyembelihan, pembersihan, pemotongan, hingga pembagian. Warga perempuan biasanya bekerja di dapur, memasak makanan yang akan dimakan bersama-sama dengan warga yang membantu dalam penyembelihan hewan kurban.
Pembagian daging hewan kurban biasanya dibagikan secara merata untuk warga yang beragama Islam, namun diprioritaskan untuk beberapa golongan. Golongan yang diprioritaskan adalah keluarga yang menjadi tanggungan orang yang berkurban, warga yang kurang mampu (fakir dan miskin), yatim piatu, dan pengurus masjid.

            Di samping  pelaksanaan peringatan hari raya Idul Adha, terdapat beberapa hari tasyrik atau hari dimana diharamkannya umat islam untuk melakukan puasa karena pada hari tersebut umat islam dianjurkan untuk makan dan minum. Menurut ajaran Islam, hari tasyrik juga dapat diartikan sebagai hari dzikir. Dzikir yang dimaksud adalah berdzikir kepada Allah dengan membaca takbir Allah setelah melakukan sholat wajib. Hari tasyrik tersebut adalah tanggal 10 Dzulhijjah atau saat Idul Adha itu berlangsung, dan tiga hari setelah Idul Adha berlangsung, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Secarik Cerita Idul Adha

Jam menunjukkan pukul 7 malam
Pada saat itulah umat muslim bertakbir
Terdengar kumandang takbir yang begitu indah
Nyala kembang api menghiasi gelapnya malam
Pagi pun menjelang....
Segenap umat muslim menjalankan ibadah dengan khidmatnya
Selepas itu, bercucurlah darah dari hewan Qurban
Bahagia hati nian umat muslim menjalankan ibadah Idul Adha

Hendarmawan Pangestu
Purwokerto, September 2016