Selasa, 30 Desember 2014

GEMPITA



Duta Baca Universitas Jenderal Soedirman kembali mengadakan acara untuk mengajak adik-adik MI Ma'arif Bateran untuk membaca. Bakti Sosial yang mengangkat tema GEMPITA ( Gerakan Membaca Pintar Indonesia ) dilaksanakan 18 Oktober 2014 dengan menyumbangkan buku bacaan.


Di sana juga Duta Baca Soedirman (DBS) melakukan permainan game bersama dengan adik-adik. Mereka terlihat antusias mengikuti serangkaian acara yang diadakan oleh DBS.

 Sebagai wujud kepedulian DBS dengan tingkat membaca anak Indonesia yang semakin menurun, dengan adanya serangkaian acara yang telah terlaksana, diharapkan mereka mulai gemar membaca buku.

Kamis, 23 Januari 2014

Minat Baca dikalangan Mahasiswa

Membaca buku atau  literatur adalah sumber referensi yang sangat penting bagi mahasiswa. Sayangnya, minat baca mahasiswa saat ini terlihat sangat minim. Perkembangan teknologi informasi membuat mahasiswa lebih sering mencari informasi dari internet dibanding buku.

Rendahnya minat baca mahasiswa dapat dilihat dari jumlah kunjungan yang ada di setiap perpustakaan kampus. Perpustakaan biasanya akan terlihat sangat ramai menjelang ujian karena banyak mahasiswa yang mencari buku untuk sumber referensi tugas mereka. Sebaliknya, pada hari-hari biasa perpustakaan akan cenderung sepi pengunjung. Biasanya yang banyak terlihat hanya mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.

Membaca bagi mahasiswa saat ini seperti bukan kebutuhan yang utama lagi. Jangankan untuk membaca bukutentang teori atau pelajaran, membaca koran pun terkadang mereka malas. Yang banyak dikunjungi oleh mahasiswa saat ini justru persewaan komik dan novel.

Mengenal Gelombang Otak Kita



Brainwave management adalah adalah suatu konsep keterampilan untuk mengatur gelombang otak manusia yang paling sesuai dengan aktivitasnya sehingga bisa mencapai hasil yang optimal.
Bila direkam dengan alat perekam gelombang otak, EEG (Elektroensefalogram), otak memancarkan gelombang sesuai kondisi jiwa seseorang. Gelombang otak tersebut dibagi menjadi :
1. Beta ( 14 - 100 Hz).
dalam frekuensi ini seseorang sedang dalam kondiisi terjaga atau sadar penuh dan didominasi oleh logika. Saat seseorang berada di gelombang ini, otak (kiri) sedang aktif digunakan untuk berpikir, konsentrasi, dan sebagainya. Sehingga gelombangnya meninggi. gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norepinefrin yang menyebabkan cemas, khawatir, marah, dan stress. Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang jika kita terlalu aktif di gelombang ini.

Mengenal Otak Tengah


Baru-baru ini di masyarakat marak terdapat fenomena yang membuat orang merasa ingin tahu dan merasa gelisah. Yaitu beberapa anak-anak setelah melalui suatu pelajaran dan pelatihan khusus, dapat melihat benda sambil menutup mata, membaca tulisan dan lain sebagainya. Sehingga membuat banyak orang merasa bingung. Menuai berbagai macam reaksi ada yang sangat gembira, ada juga yang menganggap sebagai aliran sesat; juga ada yang menganggap sejenis tipu muslihat baru untuk menipu uang orang banyak. Apakah sebenarnya kejadian seperti ini? Bila merupakan muslihat penipuan, mengapa tidak ada orang yang menguaknya? Bila benar-benar merupakan pengembangan daya otak, mengapa dengan menutup mata dapat melihat benda? Tidak menggunakan mata dapat melihat benda bukankah sebuah fenomena yang menyesatkan?

Untuk memahami fenomena ini, kita perlu terlebih dahulu dijelaskan oleh pendiri yang mengadakan pelajaran-pelajaran tersebut. Diantaranya adalah ahli teknologi ilmiah komputer Amerika serta ahli dari Asosiasi Spesialis Komputer Inggris (MACP) dan juga Pelatih dan Pelaksana Senior Sertifikasi Program Bahasa Internasional. Melalui penelitian lebih dari sepuluh tahun, mereka berhasil menggunakan teknologi komputer untuk membangkitkan fungsi potensial dari otak manusia.


Penelitian mereka dikhususkan untuk memperhatikan fungsi dari mid-brain terletak ditengah-tengah otak kiri dan otak kanan. Fungsi dari midrbrain adalah sebagai jembatan antara otak kiri dengan otak kanan; dalam kondisi tertidur, interbrain manusia tidak dapat berkembang secara maksimal. Oleh karenanya, fungsi interaktif antara otak kiri dan otak kanan mengalami keterbatasan. Saat ini, banyak ahli meneliti bagaimana membantu keseimbangan operasional otak kanan dan otak kiri. Dari penelitian selama 25 tahun terakhir, terdapat 15 orang yang memperoleh hadiah Nobel dari penelitian terhadap daya otak. Dalam pelatihan dilakukan berbagai pelajaran yang berbeda; seperti mental-aritmatik, pengembangan seluruh otak dan lain sebagainya. Yang mana beberapa hal tersebut merupakan hasil dari penelitian. Tujuannya semua adalah untuk membantu menyeimbangkan penggunaan otak kanan dan otak kiri serta menggali potensi daya otak; yang mana hasilnya berbeda-beda.