Minggu, 09 Oktober 2016

Dingin

Dingin
By : Yola Vebiola

Musim terus berganti
Dari musim kemarau kini berganti musim penghujan
Siang telah berganti malam
Semua berganti sesuai perputaran waktu
Tapi satu hal yang selalu membuatku termenung akan fakta cinta dalam relung hati
Apakah hatiku tak ingin berotasi
Mengapa aku masih disini
Mengapa kau tetap tak tergantikan

Sekalipun dingin malam sudah menusuk dan merasuk dalam jiwa ini
Ditambah sejak tadi deras hujan tak henti membasahi sekujur tubuhku
Tapi sampai saat ini tak ada saa sekali niatku untuk beranjak pergi.

Bagiku dingin ini tak sebanding dari perubahan sikap dingin mu padaku

Dingin sikapmu memang tidak mecambukku
Tapi entah mengapa semua begitu perih dan menyakitkan
Andai kau tau...
Semua ini menyiksa ku

Kau ada tapi layaknya batu
Kau hidup tapi seakan tak bernyawa

Biarlah hujan membunuhku perlahan dan menjadikanku mati membeku
Jika itu ku rasa lebih baik daripada ku terus terpaku pada cinta semu
yang tak kunjung berlalu.
Menyakitkan jika kau tau itu.
Coba sekali saja kau merasakan jadi aku

RINTIKAN HUJAN MENGINGATKANKU

RINTIKAN HUJAN MENGINGATKANKU
By : irfan dona naufal

Pada suatu hari, tepatnya bulan Desember tahun 2015. Dimana pada saat itu hari terasa sangat melelahkan sekali dan terik panaspun ikut melengkapi, malas rasanya untuk keluar berpergian dari kamar, hanya bisa terbaring diranjang saja menikmati dinginnya kipas angin yang mendinginkan suhu ruang kamarku. Akan tetapi ada suatu kewajiban yang harus aku lakukan yaitu menuntut ilmu disuatu perguruan tinggi di purwokerto yang bernama Universitas Negeri Jenderal Soedirman.
Jadi, mau tidak mau aku harus bangkit dari ranjangku untuk melaksanankan kewajibanku sebagai seorang mahasiswa. Terik panaspun ku terjang dengan semangat membara dikarenakan aku mengingat pesan kedua orang tuaku “le, kamu jauh merantau disana untuk menuntut ilmu dan jangan pernah malas akan kewajibanmu itu” ketika diperjalanan aku merasa sedikit berbeda, tanaman-tanaman disekitarku layu dan tanahpun banyak yang mengeras hingga retak dikarenakan suhu panas dan kurangnya air pada tanaman tersebut, itu disebabkan kemarau yang cukup panjang dan suhu panas yang ekstrim.
Sepulang aku menuntut ilmu, aku melihat keatas dan awan-awan sedang merenung pertanda hujan segera turun. Sesampainya ditempat tujuanku pulang (kosan), satu per satu rintikan hujan mulai turun ke Bumi dengan penuh semangat, tanaman pun banyak yang tersenyum dan tanah-tanahpun gembira, tak kalah akupun juga ikut merayakan hal ini dengan main hujan. Dengan hujan ini aku mengingat Mu yang telah menciptakannya, rasa syukurpun kulantunkan selalu untuk Mu.

Pohon dan kebun basah semua

By : A1D016185

Haiii ketemu lagi nih di chapter aku berikutnya. Apa kabar? Aku baik kok, tenang aja hahaha...
Aku galau nih akhir-akhir ini cuacanya labil banget, bener gaksi? Iyakan.
Udah masuk musim penghujan sepertinya. Siapkan payung sebelum hujan ya guyss.
Kamu tau apa itu Petrichor? Aku penggila Petrichor loh. Wah ada yang sama kaya aku ya.
Petrichor itu apaa sih? Petrichor adalah aroma bersahaja yang dihasilkan ketika hujan jatuh pada tanah kering. Bagi sebagian orang mungkin ini freak, tapi engga buat aku.
Dari dulu aku suka hujan, bahkan berjalan di bawah rintik hujan pun aku suka. Tsahhh.. apalagi hujan-hujanan bersama kamu, iya kamu, kamu yang masih dirahasiakan Allah buat aku hahah.
Galau banget mba wkwkw, tapi serius deh hujan itu bikin tenang, pernah ngerasain kan? Kalo belum yuk monggo main hujan-hujanan sama aku. #tidaktakutkotor
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang hijau itu biji-bijian yang banyak...” (QS Al-An’am : 99) Maha benar Allah atas segala firman-Nya.
Fakta yang paling misterius dan mengejutkan para ilmuan adalah hujan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk meresonansikan ingatan masa lalu. Dan tanpa bisa mendapatkan bukti ilmiah, para ilmuan hanya bisa menyimpulkan “Di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yg rindu”. Uwwww totwittt<3
Exactly right, Aku pernah rasain hal itu. Terlepas dari percaya atau tidaknya, mitos itu memang benar adanya. Aku rindu rumah, aku rindu teman-temanku, terlebih aku juga teramat rindu kedua orang tuaku. Ada masa ketika suatu hal sangat sulit diungkapkan dengan kata-kata. Aku memendam ini tanpa seorang pun yang tau. Ku ceritakan rinduku kepada dinding kamar kost.
Ironis memang aku juga merindukan dia yang ‘mungkin’ tidak sama sekali merindukanku.
Kuhirup aroma petrichor yang khas dari sudut jendela kamar kost, masih sama, harum dan membuat nyaman. Sempat terbersit untuk mengabadikan butir demi butir air hujan yang turun dari langit, tapi sudahlah, ku urungkan niatku karena ternyata suhu di luar begitu rendah. Aku menggigil, dingin dan menusuk tajam sekali.
Sejatinya semua senja pasti punya cerita yang berbeda. Yap, senja yang kurasa kini begitu indah. Aku bahagia dan tertawa kecil. Kamu tau apa yang aku suka dari pelangi? Tepat sekali. Disamping warnanya yang bermacam-macam, aku suka pelangi karena bisa dilihat dari kejauhan, ya meski semu.
“Aku adalah hujan. Jika kau tak suka, silahkan berteduh” – Pidi Baiq
See you in the next chapter.