Selasa, 10 Februari 2015
Tumbuhkan Kebiasaan Membaca Sejak Kecil
Saat ini budaya membaca dikalangan para pelajar indonesia sangat rendah. Khususnya dikalangan pelajar SMA sampai para mahasiswa. Hal tersebut sebenarnya dilatarbelakangi oleh kebiasaan jarang membaca sejak kecil terutama sejak duduk dibangku SD dan SMP. Maka dari itu penting sekali untuk mengajarkan anak anak untuk memiliki kegemaran membaca sejak dini. Selain itu orangtua pun harus memfasilitasi kebutuhan anak terhadap buku buku yang menarik untuk dibaca.
Buku buku tersebut dapat berupa buku buku cerita bergambar, kisah tentang para nabi, maupun cerita cerita rakyat. Hal tersebut akan dapat melatih kemampuan anak untuk membaca dalam waktu yang lama. Usaha untuk menjadikan anak terbiasa membaca sejak kecil akan terbawa ketika ia dewasa. Sehingga nantinya kegiatan membaca baginya bukan merupakan sebuah beban, akan tetapi merupakan sebuah kegiatan yang mengasyikan dan mudah untuk dilakukan.
Menumbuhkan kegemaran membaca memang tidak mudah. Terlebih di zaman sekarang anak anak disuguhkan pada berbagai macam hiburan yang terkadang membuat mereka lupa pada kewajibannya untuk belajar. Seperti dengan banyaknya smartphone dan laptop yang sudah mulai digunakan dan akrab di tengah mereka. Dalam smartphone dan laptop tersebut terdapat banyak games games yang mulai digandrungi oleh anak anak. Hal ini tantangan tersendiri untuk menumbuhkan minat baca terhadap anak anak.
Hal tersebut dapat diatasi dengan memasukan buku buku digital kedalam smartphone maupun laptop yang sering dipakai anak. Dewasa ini banyak sekali ebook ebook yang menarik untuk dibaca. Dan sebisanya anak anak diberi pengarahan tentang teknologi yang mereka pakai supaya teknologi tersebut tidak sebatas hiburan semata, akan tetapi harus memberikan manfaat baginya. Salah satunya ialah menggunaka smartphone dan laptop yang ada tersebut untuk kegiatan membaca.
Begitipun lingkungan bermain sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian anak termasuk menumbuhkan kegemaran membaca. Anak anak dapat bertukar cerita dengan teman temannya tentang buku yang ia baca jika ia berada di lingkungan bermain yang teman temannya juga memiliki kegemaran membaca buku. maka dari itu penting bagi orng tua untuk mengarahkan anak anaknya supaya bergaul dan bermain dengan orang orang yang memiliki kegemaran yang sama.
Dan terakhir yang tidak kalah pentingya adalah memberikan anak hadiah jika ia berhasil menamatkan bacaan sebuah buku. hal tersebut akan menambah minat dan kegemarannya untuk membaca. Karena kita semua mengetahui bahwa sifat anak anak sangat suka terhadap hadiah. Disamping itu memberikan hadiah terhadap anak atas usaha yang telah dilakukannya merupakan sebuah penghargaan yang diberikan kepadanya sehingga anak akan belajar untuk menghargai dirinya sendiri dan menghargai orang lain atas usaha yang telah dilakukan. Dibandingkan memberikan hadiah secara Cuma Cuma.
Kebiasaan membaca anak sejak kecil akan banyak manfaatnya. Disamping ia akan terbiasa membaca ketika dewasa nanti, ia juga akan memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, baik itu tentang cerita cerita rakyat, cerita para nabi, sejarah, ilmu pengetahuan alam, maupun ilmu pengetahuan sosial. Kebiasaan membaca sejak kecil juga merupakan modal awal kesuksesan anak dalam menjalani kehidupan sekolahnya. Tidak ada orangtua yang tidak senang jika anaknya meraih peringkat 1 di kelasnya. Maka dari itu menanamkan kebiasaan membaca sejak dini sangat penting.
Amir Abdullah
Sosiologi Unsoed
Ketua Duta Baca Soedirman 2014
Kamis, 05 Februari 2015
Buku Jendela Dunia
Konon katanya dahulu ketika kertas ditemukan di China sekitar abad ke 2 masehi para pembesar kerajaan merasa cemas. Dengan ditemukannya kertas maka ilmu pengetahuan akan berkmbang pesat dan pemikiran manusiapun akan meningkat maju. Ketika masyarakat masih mudah dimanfaatkan untuk kepentingan kekuasaan kerajaan, salah seorang diantara mereka ada yang bertanya “Jika masyarakat menjadi cerdas maka siapa yang mau mati di medan perang?”
Cerita diatas sedikit memberikan gambaran mengenai fungsi dan manfaat dari adanya buku bagi masyarakat. Ya, kita semua mengetahui. Buku adalah sebuah benda yang mengandung pengetahuan pengetahuan yang terhimpun yang merupakan karangan atau tulisan orang lain. Buku dianggap sebagai gudangnya ilmu karena ilmu terhimpun dan tersimpan dalam lapisan kertas demi kertas yang kemudian dijilid dan diberinama buku.
Buku tidak dapat lepas dari ilmu. Karena buku adalah alat atau sarana dalam memperoleh, mengembangkan, atau menciptakan sebuah ilmu. Ilmu ilmu yang berkembang pesat pada zaman modern ini tak lepas dari perkembangan keilmuan yang ditemukan oleh para ilmuan zaman dahulu yang tersimpan rapi dalam tumpukan buku. Meskipun para peneliti dan ilmuan zaman dahulu telah tiada namun pengetahuan mereka masih tersimpan dalam buku hingga kini sehingga ilmu mereka dapat dikembangkan oleh generasi masa kini. Kita membayangkan jika tidak ada buku maka ilmu pengetahuan tidak akan berkembang pesat seperti sekarang. Jika buku tidak ditemukan maka pengetahuan akan hanya tersebar melalui mulut ke mulut dan tidak bisa di verivikasi atau dicek kebenarannya sebagaimana cerita cerita yang kita dapatkan dari nenek moyang kita yang sering didongengkan pada kita sebelum tidur ketika kecil. Dengan adanya buku transfer ilmu pngetahuan dari generasi ke generasi menjadi valid dan dapat dipertanggung jawabkan.
Fungsi buku di zaman sekarang menjadi lebih luas lagi. Buku tidak hanya berfungsi sebagai transfer ilmu pengetahuan antar generasi tetapi menjadi transfer ilmu pengetahuan antar bangsa bangsa di dunia dalam satu generasi. Terlebih di era global dimana batas batas waktu dan jarak seolah tiada. Dunia menjadi kecil. Maka buku seolah berubah menjadi jendela dunia. Dalam tulisan tulisan sebuah buku kita dapat mengintip beragam peristiwa, pemikiran, pandangan, penemuan, dan keyakinan keyakinan masyarakat di seluruh dunia. Sehingga seolah olah dunia berada dalam genggaman kita. sehingga pada tahap selanjutnya masyarak merasa harus ada sebuah bahasa yang dapat mengakomondasi kebutuhan dan tuntutan zaman yang mengintegrasikan atau menyatukan semua bangsa di dunia yang akhirnya ditetapkannya bahasa inggris sebagai bahasa internasional. Hingga kini kita dapati beragam ilmu pengetahuan tersimpan dalam buku buku berbahasa inggris.
Negara Negara besar dan maju saat ini terutama di bidang ekonomi dan teknologi umumnya memiliki system pendidikan yang bagus dimana pendidikan menjadi basis pembangunan yang utama bagi masyarakat. Hal tersebut memungkinkan dibangunnya sekolah, universitas, dan perpustakaan yang berkualitas. Sehingga memicu masyarakatnya untuk memiliki minat dan gairah membaca yang tinggi. Hal tersebut berbeda dengan di Indonesia dan umumnya Negara Negara berkembang pasca kolonialisme abad ke 19. Meskipun beberapa Negara tersebut kini mulai merintis menuju Negara maju seperti Malaysia, singapura, dan china. Di Indonesia perkembangan sekolah, universitas, dan perpustakaan masih rendah dan tumbuh melambat. Sehingga berakibat pada rendahnya minat baca masyarakat. Tak jarang kita menemukan sekolah sekolah di pelosok tak memiliki perpustakaan. Atau tidak memiliki buku buku yang layak. Para pelajar dikota kota besar pun tak jarang memiliki minat baca yang rendah akibat menjamurkan teknologi huburan seperti media sosial dan gadget gadget terbaru.
Penulis juga menyadari betapa rendahnya minat baca dikalangan mahasiswa Indonesia sendiri. hal tersebut tercermin ketika banyaknya mahasiswa yang asal copy paste ketika mendapatkan tugas dari dosen. Entah itu mengcopy dari internet atau dari tugas teman temannya. Rendahnya kebiasaan membaca juga akan berakibat pada kurangnya kemampuan diri dalam menulis. Seringkali para mahasiswa Indonesia kurang memiliki keterampilan menulis salah satunya diakibatkan oleh kurangnya kebiasaan membaca. Dalam ilmu sosiologi, kondisi ini tecipta akibat dari konstruksi sosial atau bangunan sosial yang terbangun oleh banyak factor. Jadi kondisi seperti ini diakibatkan oleh kondisi ekonomi, sosial, dan budaya yang membentuk mahasiswa dan pelajar Indonesia saat ini. Untuk menyelesaikan masalah ini tidak hanya berfokus pada satu factor saja melainkan banyak factor.
Namun kesadaran mengenai pentingnya buku dan pentingnya membaca tersebut harus mulai dari diri sendiri karena dengan begitu setiap orang akan mengusahakan supaya dirinya gemar membaca. Untuk memiliki kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan yang mumpuni saat ini jelas ia harus menjadi orang yang gemar membaca dan meluangkan waktu yang banyak di perpustakaan atau bergelut dengan buku.
Meskipun, kegiatan membaca sebenarnya tidak bisa digeneralisasikan pada setiap orang atau berbagai golongan dalam masyarakat. Pada kalangan akademis misalnya, usaha untuk menularkan minat membaca ialah bukan dengan cara mengajari membaca dengan baik, melainkan sudah pada tahap penafsiran. Mereka harus diajak untuk menafsirkan apa yang telah dibaca dengan baik dan benar. Berbeda pada kalangan masyarakat luas atau pada para pelajar pemula usaha untuk menularkan minat baca ialah dengan cara bagaimana supaya mereka mendapatkan informasi sebanyak banyaknya. Bahkan di Indonesia masih ada kalngan masyarakat, entah itu orang tua dan anak anak, yang masih buta hurup, maka usaha yang harus dilakukan adalah mengajari dan mengenalkan cara membaca dan mengenal hurup.
Maka ungkapan buku adalah gudangnya ilmu, dan membaca adalah kuncinya adalah masih relevan di zaman sekarang. Terlebih buku adalah jendela dunia, artinya kita hanya perlu untuk membuka buku, jika ingin melihat dan menengok kondisi dunia saat ini. Buku tidak pernah dilepaskan dari khazanah ilmu pengetahuan. Buku adalah kunci kemajuan peradaban sebuah bangsa. Dengan buku itulah jembatan emas pemikiran manusia terbentang untuk menjadikan manusia berpengetahuan luas, berwawasan, maju dan beradab. Namun buku hanya menjadi tumpukan benda yang tak berguna jika tidak ada kemauan untuk membaca. Maka dari itu, marilah kita mulai membaca buku, memiliki kegemaran untuk mmbaca buku, buku apasaja, terutama buku buku yang memuat ilmu pengetahuan, sehingga nantinya kita menjadi generasi cemerlang yang membawa bangsa menuju kemajuan dan kesejahteraan manusia sepanjang jaman.
Amir Abdullah
Sosiologi Unsoed
Ketua Duta Baca Soedirman 2014
Jadikan Dirimu Gemar Membaca
Membaca adalah salah satu proses belajar. Pentingnya kegiatan membaca ini telah diamanatkan oleh Tuhan melalui wahyu-Nya kepada nabi Muhammad pada abad ke 7 masehi yakni perintah Iqraa. Yang artinya bacalah. Dalam bahasa arab kata Iqraa juga sering dimaknai sebagai kegiatan belajar. Artinya membaca memang erat kaitannya dengan belajar. Orang yang sedang belajar tidak lengkap proses belajarnya kalau dia tidak membaca. Namun seringkali para pelajar merasa malas untuk membaca dikarenakan beberapa hal. Bisa pula dari kebiasaan sejak kecil yang tidak terbiasa dengan membaca yang akhirnya terbawa hingga dewasa. Tulisan kali ini akan mengupas tips tips supaya kita memiliki kegemaran membaca. Mungkin diluar sana ada banyak tips mengenai bagaimana caranya supaya kita gemar membaca. Namun tips dibawah ini adalah tips mendasar yang harus dijalankan ketika kamu memang benar benar ingin gemar membaca.
Tumbuhkan Ketertarikan Yang Mendalam Terhadap Topic Pembahasan!
Kita sering menjumpai bahkan mengalami suasana ketika kita dihadapkan pada buku yang membahas tentang sesuatu yang tidak kita sukai. Termasuk jika buku tersebut adalah buku pelajaan atau mata kuliah. Pembahasannya ribet, bertele tele, bahkan halaman yang tebal membuat kita malas membaca buku tersebut. Hal tersebut terjadi karena kita tidak tertarik kepada topic bahasan dibuku tersebut. Maka dari itu kita harus menanamkan rasa ketertarikan yang mendalam terhadap topic dalam buku yang kita baca.
Ketika sedang membaca sebenarnya otak kita sedang berfikir. dan proses befikir tersebut difokuskan pada objek yang ada pada buku tersebut. Berbeda ketika kita tidak sedang membaca buku. Maka fikiran kita tidak terfokus pada suatu objek tertentu dan seringkali tidak terarah. Kita juga akan bersemangat untuk membaca jika kita sangat tertarik terhadap topic dalam buku tersebut, ketika kita tidak tertarik terhadap pembahasan dalam buku tersebut, kita akan malas membaca. Maka kunci pertama untuk menjadi gemar membaca adalah Tumbuhkan ketertarikan yang mendalam terhadap topic pembahasan.
Jika kamu kuliah di FISIP kamu harus tertarik mengenai topic topic seputar kehidupan sosial dan politik. Jika kamu kuliah di Biologi kamu harus tertarik dengan topic topic seputar biologi. Begitupun jika kamu kuliah di Hukum kamu harus tertarik dengan topic topic seputar hukum. Dan lain sebagainya. Tanamkan ketertarikan itu dengan kuat. Maka kamu akan menjadi orang yang gemar membaca. Jika kamu tidak memiliki ketertarikan itu, mustahil kamu akan gemar membaca.
Libatkan Fikiran Terhadap Objek Yang Dibaca!
Seringkali kita membaca banyak halaman namun kita tidak bisa menangkap inti atau makna dari tulisan yang kita baca sehingga kita menganggap waktu kita terbuang sia sia. Hal tersebut disebabkan karena kita tidak melibatkan fikiran kita dalam mencerna stiap informasi yang kita dapakan dalam buku yang kita baca. Kuncinya adalah selalu melibatka fikiran pada setiap gagasan atau informasi dari buku yang sedang kita caranya dengan selalu melempar pertanyaan mengapa, bagaimana, seperti apa, kapan, kenapa harus begini, kenapa harus begitu, kenapa tidak seperti ini, kenapa tidak seperti itu, mungkinkah seperti ini, dan pertanyaan pertanyaan sejenis yang akan membuat otak kita aktif sehingga informasi dan gagasan yang kita baca tetap menancap di kepala dan tidak mudah hilang. Tips ini juga berkaitan erat dengan tips pertama yang mana pertanyaan pertanyaan seperti ini akan tetap menjaga ketertarikan kita terhadap objek atau topic pembahasan.
Terus Mencoba dan Jangan Pernah Menyerah!
Masalah umum yang seringkali menimpa mereka yang kurang memiliki kegemaran membaca adalah mata cepat lelah, mudah bosan, dan mengantuk ketika membaca. Hal ini umum terjadi dan berkaitan erat dengan kebiasaan. Masalah ini terjadi hanya karena mereka tidak terbiasa membaca. Solusi untuk mengatasi masalah ini hanya dengan terus mencoba dan jangan pernah menyerah. Penulis juga pernah merasakannya sendiri. ketika penulis membaca sebuah buku selama 2 jam maka mata lelah, bosan, dan mengantuk. lalu penulis berhenti membaca dan melanjutkannya setelah istirahat 5-6 jam atau keesokan harinya. Dan setelah itu durasi membaca menjadi meingkat menjadi tahan 4 jam sebelum rasa kantuk dan lelah itu datang kembali. Maka penulispun istirahat selama beberapa jam dan kemudian melanjutkan kegiatan membaca tadi. Ternyata dari hari kehari kemampuan membaca dalam durasi yang lama terus meningkat. Puncaknya penulis pernah membaca buku dari pukul 9 pagi sampai pukul 5 sore. 8 jam. Itu adalah durasi terlama penulis dalam membaca buku.
Kemampuan tersebut dapat ditingkatkan lagi jika penulis bisa mencoba dan terus mencoba dari hari kehari. Artinya kunci untuk mengatasi rasa kantuk, lelah, dan bosan dalam membaca adalah dengan membuat agenda dan program peningkatan durasi membaca dari hari kehari. Misalkan hari pertama membaca 1 jam. Hari kedua 2 jam. Hari ketiga masih 2 jam. Hari ke 4 meningkat 3 jam. Dan terus pertahankan. Yang penting jangan pernah berhenti membaca dari hari kehari. Dijamin, kemampuanmu dalam mengatasi rasa kantuk, lelah, dan bosan dalam membaca akan terobati dan berhasil. Tips ini telah penulis buktikan sendiri. Memang mengubah kebiasaan memang sulit, maka dari itu memulainya harus dengan perlahan lahan dan dengan waktu yang cukup lama.
Itulah tiga tips mendasar bagaimana caranya supaya kita memiliki kegemaran membaca. Pertama, tumbuhkan ketertarikan yang mendalam terhadap topic pembahasan . Kedua, libatkan fikiran terhadap objek yang dibaca. Dan ketiga, Terus mencoba dan jangan pernah menyerah. Terlebih abad ini adalah abad infomasi dimana kebutuhan akan infomasi sama seperti kebutuhan akan makanan. Jika kita tidak makan maka kita akan mati. Begitupula jika kita kekurangan informasi kita akan out of date artinya ketinggalan zaman. Bukankah itu artinya telah mati juga. Mati karena tidak hidup pada zaman ketika sebuah infomasi tertentu harus didapatkan dan dikuasai namun kita tidak mendapatkan dan tidak menguasainya. Maka kegemaran membaca itu mutlak diperlukan untuk menopang karir dan pekerjaan kita dimasa mendatang, dan kemampuan membaca dengan durasi yang lama akan sangat bermanfaat. Belum lagi wawasan yang luas akan kita kuasai jika kita gemar membaca. Dengan memiliki wawasan yang luas maka kita akan menjadi orang yang bijak. Jadi tidak ada alasan bagi kamu untuk tidak gemar membaca.
Amir Abdullah
Sosiologi Unsoed 2014
Ketua Duta Baca Soedirman 2014
Langganan:
Postingan (Atom)