Jumat, 23 Desember 2016

Karya Gensoed #1

Batikku Kebanggaanku
Buah karya : Desfita Susanti


Sehelai kain nan putih bersih direntangkan
Memanjang diatas sebuah gawangan
Tertuang malam melukiskan sebuah keindahan
Keindahan akan macamnya kebudayaan

Berbagai macam warna menumpahkan arti sebuah keragaman
Dimana perbedaan dapat disatukan
Dengan karya warisan budaya yang kaya akan arti kiasan
Yang dilambangkan dengan berbagai motif dan tulisan

Itu lah yang dinamakan BATIK, sebuah kerajinan
Yang dicaptakan oleh tangan-tangan
Yang memiliki suatu ketrampilan dan penuh perjuangan
Yang kini menjadi suatu kebanggaan
Bagi indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan


Terimakasih kepada yang telah mengirimkan karya kalian,buat temen-temen yang karyanya mau di kirim, kirimkan karyamu segera ya ke dutabacasoedirman2015@gmail.com
Selamat kepada Desfita Susanti
     
                                                         

Selasa, 06 Desember 2016

Duta Baca Soedirman (1)

Pada bulan November dan Desember, DBS mengikuti beberapa rangkaian acara seperti bakti sosial dan bakti desa. Banyak undangan dari berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman untuk bekerjasama dengan program kerja UKM/HIMA yang bertemakan tentang sosial dan pendidikan.
Kegiatan yang sudah di laksnakan oleh Duta Baca Soedirman yaitu telah dilaksanakan baksos dan menghadiri undangan mengisi acara dari Pengmas, UPI FaBio pada hari sabtu, 26 November 2016 yang bertemopat di SD 01 SAMBIRATA Cilongok, dan menghadiri undangan dari Himagrita yang bertempat di TPQ Beji pada hari yang sama hanya saja waktu nya yang berbeda yaitu jam 15.00. Pada awal Desember mengisi acara pada kegiatan Mitra Desa BEM FEB UNSOEDyang akan laksanakan di dua tempat yaitu SD 01 Banjarsari Wetan dan SD 02 Banjarsari Wetan.
Kegiatan yang dilakukan disana adalah pemberian materi gemar membaca, mendongeng oleh salah satu pengurus DBS yaitu Qanita FH’16, dan juga game edukasi mengenai cita cita. Sasaran utama dari kegiatan Duta Baca Soedirman adalah anak-anak SD kelas 4-6 dan SMP dan kegiatan yang biasa dilakukan adalah pemberian materi gemar membaca serta untuk anak SD kelas 1-3, PAUD/TK.
            Ini bentuk pengabdian mahasiswa Universitas Jendral Soedirman terhadap masyarakat yang ada disekitar UNSOED Purwokerto. Tidak menutup kemungkinan di zaman yang sudah canggih akan teknologi ini orang seakan lupa dengan penting nya membaca buku, mereka terkesan lebih senang bermain smartphone di banding dengan membaca buku. Terutama anak-anak kecil sekarang lebih senang bermain game di handphone dari pada membaca buku pelajaran atau buku cerita sekalipun. Apalagi remaja dan dewasa, mereka juga terkesan lebih senang menghabiskan waktu seharian bermain dengan smartphone nya di banding belajar bersama dan membaca buku. Ini bukti bahwa kemajuan teknologi tidak selamanya berdampak positif bagi penggunanya ketika kita tidak bisa memanfaatkannya dengan baik. Walaupun tidak menutup kemungkinan pula banyak manfaat dari semakin canggihnya teknologi. Kemajuan teknologi ini semakin mempermudah dan memperlancar komikasi antar individu maupun kelompok.
            Ini menjadi tugas pula bagi kita selaku generasi muda Indonesia untuk berfikir kritis dan positif serta bijak dalam memanfaatkan teknologi yang semakin canggih ini secara baik dan maksimal, gunakan teknologi untuk hal-hal yang berdampak positif untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain di sekitar kita. Maka dari itu Duta Baca Soedirman melakukan kegiatan yang mengajak anak-anak untuk suka membaca sejak dini agar mereka terbiasa membaca. Karena buku adalah jendela dunia, maka sudah seharusnya mereka di perkenalkan atau diajarkan pentingnya membaca buku sejak dini agar generasi muda Indonesia semakin cerdas dalam berfikir dan kritis dalam memilih pergaulan yang baik untuk semakin memajukan kualitas hidup masyarakat Indonesia, karena jika bukan kita yang melakukan perubahan siapa lagi sebelum semuanya terlambat. Mari membaca setiap hari, jadikan buku sebagai sahabat baikmu yang selalu memberi ilmu.Jangan buang waktumu, Ayo baca buku!(Meli/Gina)


Minggu, 09 Oktober 2016

Dingin

Dingin
By : Yola Vebiola

Musim terus berganti
Dari musim kemarau kini berganti musim penghujan
Siang telah berganti malam
Semua berganti sesuai perputaran waktu
Tapi satu hal yang selalu membuatku termenung akan fakta cinta dalam relung hati
Apakah hatiku tak ingin berotasi
Mengapa aku masih disini
Mengapa kau tetap tak tergantikan

Sekalipun dingin malam sudah menusuk dan merasuk dalam jiwa ini
Ditambah sejak tadi deras hujan tak henti membasahi sekujur tubuhku
Tapi sampai saat ini tak ada saa sekali niatku untuk beranjak pergi.

Bagiku dingin ini tak sebanding dari perubahan sikap dingin mu padaku

Dingin sikapmu memang tidak mecambukku
Tapi entah mengapa semua begitu perih dan menyakitkan
Andai kau tau...
Semua ini menyiksa ku

Kau ada tapi layaknya batu
Kau hidup tapi seakan tak bernyawa

Biarlah hujan membunuhku perlahan dan menjadikanku mati membeku
Jika itu ku rasa lebih baik daripada ku terus terpaku pada cinta semu
yang tak kunjung berlalu.
Menyakitkan jika kau tau itu.
Coba sekali saja kau merasakan jadi aku

RINTIKAN HUJAN MENGINGATKANKU

RINTIKAN HUJAN MENGINGATKANKU
By : irfan dona naufal

Pada suatu hari, tepatnya bulan Desember tahun 2015. Dimana pada saat itu hari terasa sangat melelahkan sekali dan terik panaspun ikut melengkapi, malas rasanya untuk keluar berpergian dari kamar, hanya bisa terbaring diranjang saja menikmati dinginnya kipas angin yang mendinginkan suhu ruang kamarku. Akan tetapi ada suatu kewajiban yang harus aku lakukan yaitu menuntut ilmu disuatu perguruan tinggi di purwokerto yang bernama Universitas Negeri Jenderal Soedirman.
Jadi, mau tidak mau aku harus bangkit dari ranjangku untuk melaksanankan kewajibanku sebagai seorang mahasiswa. Terik panaspun ku terjang dengan semangat membara dikarenakan aku mengingat pesan kedua orang tuaku “le, kamu jauh merantau disana untuk menuntut ilmu dan jangan pernah malas akan kewajibanmu itu” ketika diperjalanan aku merasa sedikit berbeda, tanaman-tanaman disekitarku layu dan tanahpun banyak yang mengeras hingga retak dikarenakan suhu panas dan kurangnya air pada tanaman tersebut, itu disebabkan kemarau yang cukup panjang dan suhu panas yang ekstrim.
Sepulang aku menuntut ilmu, aku melihat keatas dan awan-awan sedang merenung pertanda hujan segera turun. Sesampainya ditempat tujuanku pulang (kosan), satu per satu rintikan hujan mulai turun ke Bumi dengan penuh semangat, tanaman pun banyak yang tersenyum dan tanah-tanahpun gembira, tak kalah akupun juga ikut merayakan hal ini dengan main hujan. Dengan hujan ini aku mengingat Mu yang telah menciptakannya, rasa syukurpun kulantunkan selalu untuk Mu.

Pohon dan kebun basah semua

By : A1D016185

Haiii ketemu lagi nih di chapter aku berikutnya. Apa kabar? Aku baik kok, tenang aja hahaha...
Aku galau nih akhir-akhir ini cuacanya labil banget, bener gaksi? Iyakan.
Udah masuk musim penghujan sepertinya. Siapkan payung sebelum hujan ya guyss.
Kamu tau apa itu Petrichor? Aku penggila Petrichor loh. Wah ada yang sama kaya aku ya.
Petrichor itu apaa sih? Petrichor adalah aroma bersahaja yang dihasilkan ketika hujan jatuh pada tanah kering. Bagi sebagian orang mungkin ini freak, tapi engga buat aku.
Dari dulu aku suka hujan, bahkan berjalan di bawah rintik hujan pun aku suka. Tsahhh.. apalagi hujan-hujanan bersama kamu, iya kamu, kamu yang masih dirahasiakan Allah buat aku hahah.
Galau banget mba wkwkw, tapi serius deh hujan itu bikin tenang, pernah ngerasain kan? Kalo belum yuk monggo main hujan-hujanan sama aku. #tidaktakutkotor
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang hijau itu biji-bijian yang banyak...” (QS Al-An’am : 99) Maha benar Allah atas segala firman-Nya.
Fakta yang paling misterius dan mengejutkan para ilmuan adalah hujan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk meresonansikan ingatan masa lalu. Dan tanpa bisa mendapatkan bukti ilmiah, para ilmuan hanya bisa menyimpulkan “Di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yg rindu”. Uwwww totwittt<3
Exactly right, Aku pernah rasain hal itu. Terlepas dari percaya atau tidaknya, mitos itu memang benar adanya. Aku rindu rumah, aku rindu teman-temanku, terlebih aku juga teramat rindu kedua orang tuaku. Ada masa ketika suatu hal sangat sulit diungkapkan dengan kata-kata. Aku memendam ini tanpa seorang pun yang tau. Ku ceritakan rinduku kepada dinding kamar kost.
Ironis memang aku juga merindukan dia yang ‘mungkin’ tidak sama sekali merindukanku.
Kuhirup aroma petrichor yang khas dari sudut jendela kamar kost, masih sama, harum dan membuat nyaman. Sempat terbersit untuk mengabadikan butir demi butir air hujan yang turun dari langit, tapi sudahlah, ku urungkan niatku karena ternyata suhu di luar begitu rendah. Aku menggigil, dingin dan menusuk tajam sekali.
Sejatinya semua senja pasti punya cerita yang berbeda. Yap, senja yang kurasa kini begitu indah. Aku bahagia dan tertawa kecil. Kamu tau apa yang aku suka dari pelangi? Tepat sekali. Disamping warnanya yang bermacam-macam, aku suka pelangi karena bisa dilihat dari kejauhan, ya meski semu.
“Aku adalah hujan. Jika kau tak suka, silahkan berteduh” – Pidi Baiq
See you in the next chapter.


Selasa, 20 September 2016

Rantauku, Jenderalku, Semangatku

Rantauku, Jenderalku, Semangatku
Oleh : R.A (duta baca soedirman 2015)
         
Rantauku terlalu jauh
Kampungku tak terduga untuk ditempuh
Hatiku terlalu teguh
Karena rantauku tak mampu untuk dikayuh

Sejuknya tak terasa
Dinginnya menusuk dada
Panasnya membakar jiwa
Inilah rantauku sebenarnya

Bukannya aku menjelek-jelekkan
Bukannya aku sepelekan
Bagaimana dengan perasaan?
Bagaimana jika dipaksakan?

Hari demi hari ku lewati
457 hari ku jalani
Rantau ini tetap seperti semula
Tapi hati ini yang telah berubah

Aku mulai dewasa
Rantau ini tempatku bertambah usia
Akulah generasi muda
Rantau ini yang akan mengantarkanku berada di muka dunia
Rantauku sangat berarti
Siapa yang bisa memungkiri
Rantau ini dibangun dengan hati
Aku pun berdiri dengan hati

Keluhku tak berarti untuk Ibu
Resahku tak berarti untuk Ayah
Mereka hanya ingin semangatku
Semangat kepakan sayap burung itu

Burung yang terbang diatas Jenderalku
Jenderal terbaik tentara terapik
Jenderalku tak kharismatik
Tapi semangatnya buatku tertarik

Hewan mana yang tak kuat mengangkatnya?
Tandu mana yang tak mampu memayunginya?
Sakit tak bisa menghentikannya
Rantauku dia bangun dengan cintanya

Baiklah !
Ini semangatku!
Semangat darah juangku!
Semangat generasi Jenderalku!
Rantauku semangat masa depanku!


Hitam putih gensoed 2016
         Goresan pena : “W”

Di kota orang aku merantau
Di kota lain ini aku tak tahu apapun
Disini kampusku berada, hanya itu setahuku
Disinilah aku menuntut ilmu
Meraih mimpi serta cita

Mahasiswa baru mereka memanggilku
Hari selamat datang menanti sudah
Tibalah hari kaku itu
Berdiriku di antara ribuan orang
Asing, semua sungguh asing

Detik perdetik pergi
Celoteh ringkas melunturkan rasa kikuk
Kelekatan kian terasa
Sukaria menyusuri aliran darahku
Gelak tawa seakan enggan berhenti

Hari-hari kutapaki
Makin banyak kawanku punya
Menelaah bersama
Berlaku berbarengan
Kawan, bunga-bunga mekar jika bersamamu

Terkadang mendung membingkai jiwaku
Teringatku akan orang-orang tersayang
Arus rindu ini semakin deras
Dayaku hanya bisa berkirim pesan
Terkadang terbersit rasa khawatir
Tuhan, semoga Kau lindungi mereka

Namun kabut harus segera berlalu
Lihatlah,
Di depan cermin kulihat bayanganku
Telah kupakai jas kuning emas
Kini aku berbeda, aku bangga
Tuhan semesta alam memberkatiku
Aku Generasi Soedirman
Atas nama Jenderal Soedirman
Kan ku lanjutkan semangat juangmu